Jayapura (Antara Papua) - Penyidik polisi mengaku kesulitan mengungkap kasus kematian warga yang disebut-sebut sebagai Martinus Yohame selaku Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Sorong , yang jasadnya ditemukan Selasa (26/8) di perairan sekitar Pulau Nana, Papua Barat.
"Penyidik kesulitan untuk mengungkap penyebab kematian serta identitas jenasah, walaupun keluarga dan rekan-rekannya sudah mengaku kalau itu jasad MY (Martinus Yohame)," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Herry Goldenhard, ketika dihubungi dari Jayapura, Kamis.
Dikatakan, sulitnya untuk mengungkap penyebab kematian jasad yang ditemukan didalam karung oleh nelayan karena keluarga tidak mengijinkan untuk diotopsi termasuk pemeriksaan DNA.
Karena itulah hingga kini polisi belum dapat memastikan kalau jenasah yang ditemukan nelayan didalam karung adalah jenasah MartinusYohame.
Ketika ditanya tentang luka yang ditemukan ditubuh korban apakah itu luka tembak atau bukan, Herry mengaku belum bisa memastikan karena tidak dilakukannya otopsi.
Jasad yang diduga MY, itu atas permintaan keluarga Rabu (27/8) sudah dimakamkan di TPU Sorong, kata Kapolres Sorong Kota seraya menambahkan, walaupun demikian pihaknya akan berupaya mengungkap kasus tersebut.
Hingga kini baru tiga orang nelayan yang dimintai keterangannya, karena mereka yang menemukan jasad korban yakni SM, HR dan FK, tambah Herry.
(*)
"Penyidik kesulitan untuk mengungkap penyebab kematian serta identitas jenasah, walaupun keluarga dan rekan-rekannya sudah mengaku kalau itu jasad MY (Martinus Yohame)," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Herry Goldenhard, ketika dihubungi dari Jayapura, Kamis.
Dikatakan, sulitnya untuk mengungkap penyebab kematian jasad yang ditemukan didalam karung oleh nelayan karena keluarga tidak mengijinkan untuk diotopsi termasuk pemeriksaan DNA.
Karena itulah hingga kini polisi belum dapat memastikan kalau jenasah yang ditemukan nelayan didalam karung adalah jenasah MartinusYohame.
Ketika ditanya tentang luka yang ditemukan ditubuh korban apakah itu luka tembak atau bukan, Herry mengaku belum bisa memastikan karena tidak dilakukannya otopsi.
Jasad yang diduga MY, itu atas permintaan keluarga Rabu (27/8) sudah dimakamkan di TPU Sorong, kata Kapolres Sorong Kota seraya menambahkan, walaupun demikian pihaknya akan berupaya mengungkap kasus tersebut.
Hingga kini baru tiga orang nelayan yang dimintai keterangannya, karena mereka yang menemukan jasad korban yakni SM, HR dan FK, tambah Herry.
(*)