Jayapura (Antara Papua) - Pengurus Muhammadiyah di Provinsi Papua, mengagendakan pelaksanaan salat Idul Adha 1435 Hijriah, di halaman kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Sabtu, 4 Oktober 2014, atau sehari lebih dulu dari yang dijadwalkan pemerintah.
"Ya seluruh warga Muhamadiyah telah kami berikan maklumat jauh hari sebelum puasa dari pimpinan Muhamadiyah pusat yang telah menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijah 1435 Hijriah pada Sabtu (4/9)," kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Papua Partino, di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, pengurus Muhammadiyah Papua terus berupaya membangun koordinasi terkait penggunaan halaman kampus Uncen untuk salat.
"Koordinasi sudah dibangun dengan pihak Uncen guna memberikan izin penggunaan tempat. Kami juga sudah beberapa kali menggunakan halaman Uncen," ujarnya.
Dia pun berharap segenap umat Islam segera mempersiapkan diri untuk menjalankan salat Idul Adha.
"Kami sudah imbau dan meminta warga yang beragama Islam mempersiapkan diri untuk mengikuti salat," ujarnya.
Mengenai jadwal salat Idul Adha yang berbeda dengan keputusan pemerintah yang menetapkan tanggal 5 Oktober 2014, Partino mengaku itu soal keyakinan.
"Di Arab Saudi, Idul Adha juga hari Sabtu, untuk perbedaan tidak ada masalah," katanya.
Pendapat berbeda dikemukakan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Nahdatul Ulama Papua Toni Wanggai, yang akan mengikuti anjuran pemerintah untuk melaksanakan salat Idul Adha pada Minggu (5/10).
"Kami tetap taat pada keputusan Pemerintah. Jadi kami ikuti pemerintah saja. Bukan berarti kita persoalkan rekan-rekan Muhamadiyah," ujarnya. (*)
"Ya seluruh warga Muhamadiyah telah kami berikan maklumat jauh hari sebelum puasa dari pimpinan Muhamadiyah pusat yang telah menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijah 1435 Hijriah pada Sabtu (4/9)," kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Papua Partino, di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, pengurus Muhammadiyah Papua terus berupaya membangun koordinasi terkait penggunaan halaman kampus Uncen untuk salat.
"Koordinasi sudah dibangun dengan pihak Uncen guna memberikan izin penggunaan tempat. Kami juga sudah beberapa kali menggunakan halaman Uncen," ujarnya.
Dia pun berharap segenap umat Islam segera mempersiapkan diri untuk menjalankan salat Idul Adha.
"Kami sudah imbau dan meminta warga yang beragama Islam mempersiapkan diri untuk mengikuti salat," ujarnya.
Mengenai jadwal salat Idul Adha yang berbeda dengan keputusan pemerintah yang menetapkan tanggal 5 Oktober 2014, Partino mengaku itu soal keyakinan.
"Di Arab Saudi, Idul Adha juga hari Sabtu, untuk perbedaan tidak ada masalah," katanya.
Pendapat berbeda dikemukakan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Nahdatul Ulama Papua Toni Wanggai, yang akan mengikuti anjuran pemerintah untuk melaksanakan salat Idul Adha pada Minggu (5/10).
"Kami tetap taat pada keputusan Pemerintah. Jadi kami ikuti pemerintah saja. Bukan berarti kita persoalkan rekan-rekan Muhamadiyah," ujarnya. (*)