Biak, 21/10 (Antara) - Ahli medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Biak Numfor, Papua, menyatakan, belakangan ini pasien diabetes di daerah itu cukup tinggi.

"Dalam sehari, biasanya pasien diabetes (kencing manis) yang kami layani 3-5 orang, tapi hampir setiap hari ada pasien diabetes," kata Kepala Pelayanan Medik RSUD Biak Numfor dr Richar Richardo Mayor, di Biak, Selasa.

Bahkan, kata Richar, ada pasien diabetes yang masih berumur 20 tahun, dan penyakit kronis berkembang cukup tinggi di Biak.

Padahal, penyakit diabetes biasanya diderita oleh mereka yang sudah berusia 30 tahun keatas.

"Memang pasien diabetes cukup banyak, dan kami tetap melayani sebaik mungkin," ujarnya.

Hanya saja, kata Richar, jika diabetes melitus diderita oleh seseorang maka akan diikuti hipernemia, termasuk kolestrol.

Menurut dia, hal tersebut bisa terjadi karena perubahan pola hidup masyarakat.

"Mereka yang dahulu jarang mengalami diabetes saat ini mengidap diabetes melitus," ujarnya.

Penyakit tuber colosis (TB) juga cukup tinggi. "TB juga dominan dialami warga," ujarnya.

Mayoritas penyakit lainnya adalah malaria, dan dispersia. "Kalau bahasa medisnya dispersia adalah ketidaknyamanan pada saluran pencernaan seperti sakit mag, perut kembung, itu paling banyak ditemukan," ujarnya.

Ia menambahkan, penyakit malaria sudah lama mendominasi di Papua.

"Untuk malaria, tidak hanya tinggi di Papua tapi nyaris tertinggi diseluruh wilayah paling timur ini," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024