Jayapura (Antara Papua) - Ikatan Alumuni Universitas Indonesia (Iluni) Provinsi Papua dan Papua Barat, mengunjungi Kampung Tahima Soroma Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Minggu, sekaligus menyerahkan bingkisan Natal.

Bingkisan tersebut berupa sembako dan minuman ringan kepada puluhan kepala keluarga dan lanjut usia (lansia).

Sebanyak 52 sembako dan 52 karton minuman ringan itu, diserahkan penanggungjawab Iluni Papua dan Papua Barat Yan Permenas Mandenas, yang didampingi tiga rekannya Yakoba Womsiwor, Henry Hidayat dan Rini Modouw di Kampung Tahima Soroma yang biasa disebut Kampung Kayu Pulo.

"Kami baru merintis pembentukan Ikatan Alumni Universitas Indonesia di Papua dan Papua Barat, dan bertepatan dengan perayaan Natal, saya berpikir dari pada duduk rapat mari kita berikan bantuan kepada masyarakat yang merayakan Natal, terutama warga di kampung ini," kata Mandenas dalam sambutannya di hadapan warga Kampung Tahima Soroma.

Mandenas yang juga anggota DPRD Papua Komisi D merupakan alumni pascasarjana Universitas Indonesia (UI) jurusan Sosiologi pada 2013 itu, mengemukakan pembentukan kepengurusan Iluni di Papua dan Papua Barat khususnya di Kota Jayapura sudah sepatutnya harus meminta permisi kepada masyarakat adat pemilik wilayah.

"Jika kita masuk ke suatu daerah untuk membentuk sesuatu hal yang baru atau lainnya, sudah sepatutnya minta izin, permisi dulu ke warga kampung yang empunya tempat, yang punya kota ini, barulah kemudian kita melanjutkan keinginan kita," katanya.

Ketua Partai Hanura Provinsi Papua itu juga menyampaikan kunjungan Iluni di kampung itu untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya para orang tua tentang bagaimana berkuliah di kampus UI atau di kampus luar Papua lainnya.

"Saya punya tanggungjawab moral, dan alumni UI punya tujuan besar agar anak-anak Papua mendapatkan informasi bagaimana kuliah di kampus ternama, caranya lewat kunjungan kasih seperti ini. Kami juga ingin memperkenalkan kampus UI ke masyarakat Papua," katanya.

Sebab, menurut Mandenas, jarang sekali anak asli Papua menimba ilmu di universitas terbaik di Indonesia.

"Karena memang proses seleksinya sangat sulit. Kita berharap dengan terbentuknya Iluni ke depan ada kader muda asal Papua bisa berkuliah di UI. Dan perlu diketahui kampus UI urutan ke enam di Asia dan 200-an di dunia," katanya.

Rini Modouw alumni pascasarjana Pendidikan Psikologi UI yang kini mengajar di SMAN 3 Kota Jayapura dan SMA PGRI, rekan Mandenas menyampaikan bahwa setelah terbentuknya kepengurusan alumni, pihaknya akan memprogramkan pelatihan psikotes bagi anak asli Papua,

"Agar nantinya anak-anak Papua yang mau ikuti tes polisi atau tentara bisa lebih siap dan berpeluang besar lolos dalam ujian psikotes. Program training psikotes akan Iluni lakukan pada 2015," kata Rini.

Sementara Yapi Mugury, sekertaris Majelis Gereja Eben Haeser Kampung Tahima Soroma yang mewakili kepala kampung dan tua-tua adat setempat memberikan apresiasi kepada Iluni yang berkesempatan berkunjung di kampung itu.

"Semoga Iluni bisa sukses dengan sejumlah programmnya. Harapannya Pak Yan Mendenas bisa menjadi contoh bagi pihak lain di kota ini untuk memperhatikan keberadaan kampung. Kami doakan Pak Mandenas menjadi pemimpin yang lebih besar lagi," kata Yapi disambut tepuk tangan dari warga masyarakat.

Diakhir acara kunjungan tersebut, Yang Permenas Mandenas memberikan sumbangan pribadi berupa uang senilai Rp5 juta kepada jemaat Gereja GKI Eben Haeser Kampung Tahima Soroma.

"Jangan dinilai dari jumlahnya. Semoga uang ini bisa menambah untuk perayaan Natal jemaat di kampung ini. Kedepan kami, ILUNI akan membuat program untuk kunjungi kampung ini," tambah Mandenas. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024