Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 265 siswa dari seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Papua mengikuti Lomba Kompetensi Siswa dan Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2015, di Jakarta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Rabu mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2014, ada peningkatan jumlah peserta yang cukup signifikan.
"Pada 2014 jumlah peserta hanya 106 peserta, sedangkan tahun 2015 mencapai 265 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua," katanya.
Elias menuturkan jadi jika dipresentasikan maka ada peningkatan sekitar 60 persen dan diharapkan di tahun 2016 bisa meningkat hingga 300 peserta.
"Lomba Kompetensi Siswa dan Olimpiade Sains Terapan Nasional ini dilaksanakan setiap tahunnya, biasanya digelar di masing-masing SMK per kabupaten, lalu di tingkat provinsi dan akhirnya di tingkat nasional," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam lomba kompetensi siswa dan olimpiade sains terapan SMK ini adalah salah satu wujud kerjasama antara warga sekolah dengan dunia usaha serta industri yang dapat memastikan kompetensi juga keterampilan.
"Dari pameran dan olimpiade sains ini, membuktikan bahwa siswa SMK memiliki keterampilan yang layak untuk menciptakan lapangan kerj dan bekerja langsung ke industri," katanya lagi.
Dia menambahkan tantangan ke depan adalah bagaimana kiat dan usaha untuk terus menumbuhkan budaya profesional serta budaya kompetisi ini tidak hanya bagi siswa di semua jenjang tapi juga jenis pendidikan lainnya. (*)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Rabu mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2014, ada peningkatan jumlah peserta yang cukup signifikan.
"Pada 2014 jumlah peserta hanya 106 peserta, sedangkan tahun 2015 mencapai 265 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua," katanya.
Elias menuturkan jadi jika dipresentasikan maka ada peningkatan sekitar 60 persen dan diharapkan di tahun 2016 bisa meningkat hingga 300 peserta.
"Lomba Kompetensi Siswa dan Olimpiade Sains Terapan Nasional ini dilaksanakan setiap tahunnya, biasanya digelar di masing-masing SMK per kabupaten, lalu di tingkat provinsi dan akhirnya di tingkat nasional," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam lomba kompetensi siswa dan olimpiade sains terapan SMK ini adalah salah satu wujud kerjasama antara warga sekolah dengan dunia usaha serta industri yang dapat memastikan kompetensi juga keterampilan.
"Dari pameran dan olimpiade sains ini, membuktikan bahwa siswa SMK memiliki keterampilan yang layak untuk menciptakan lapangan kerj dan bekerja langsung ke industri," katanya lagi.
Dia menambahkan tantangan ke depan adalah bagaimana kiat dan usaha untuk terus menumbuhkan budaya profesional serta budaya kompetisi ini tidak hanya bagi siswa di semua jenjang tapi juga jenis pendidikan lainnya. (*)