Jayapura (Antara Papua) - Wali Kota Jayapura, Papua, Benhur Tommy Mano berjanji segera mengganti kerusakan rumah warga BTN Organda pascapenyerangan dan penganiayaan oleh sekelompok orang pada Senin (8/6).
"Saya minta kepada RT/RW dan Pak Lurah Heram untuk mendata kerusakan rumah warga, pemerintah akan ganti," kata Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM ketika berdialog dengan warga BTN Organda, Kota Jayapura, Papua, Sabtu siang.
BTM menyesalkan peristiwa kekerasan yang telah merenggut nyawa dua warga perumahan BTN Organda dan melukai dua orang lainnya pada Senin lalu itu.
"Saya berduka, bersedih dan minta maaf karena waktu peristiwa itu terjadi saya tidak berada di tempat. Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekda aspirasi warga BTN Organda agar segera ditindaklanjuti," katanya.
Orang nomor satu di Kota Jayapura itu juga meminta agar warga BTN Organda, para tokoh masyarakat dan ketua-ketua paguyuban yang ada di daerah itu agar tidak cepat terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
"Saya juga tidak akan mengizinkan warga yang meminta-minta dipinggir jalan dengan alasan kerja bakti, memegang karton dan membersihkan jalan. Bersama Kapolres Jayapura Kota dan Dandim, kami akan bertindak tegas untuk bersihkan hal itu," katanya disambut tepuk tangan oleh warga BTN Organda.
Selain itu, BTM juga meminta kepada warga di BTN Organda untuk beraktifitas seperti biasa karena sudah ada aparat keamanan yang membantu jaga kamtibmas di perumahan tersebut.
"Saya minta warga aktivitas seperti biasa, jangan takut. Para RT/RW adalah wakil saya terdepan di masyarakat sehingga harus berikan rasa aman dan nyaman," katanya.
Diakhir dialog yang berlangsung kurang lebih 45 menit itu, BTM juga berjanji akan mengaspasl ruas jalan perumahan BTN Organda.
Diketahui, dua warga BTN Organda, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Senin (8/6) siang tewas diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang.
Dua warga BTN Organda yang tewas diserang dan dianiaya oleh sekolompok orang itu, salah satunya berprofesi sebagai Ketua RT bernama Fredrik, satunya lagi Simon, tetangganya Fredrik.
Sedangkan dua warga yang dilaporkan luka-luka, adalah Christofer Maradona dan Chris Wandadaya. (*)
"Saya minta kepada RT/RW dan Pak Lurah Heram untuk mendata kerusakan rumah warga, pemerintah akan ganti," kata Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM ketika berdialog dengan warga BTN Organda, Kota Jayapura, Papua, Sabtu siang.
BTM menyesalkan peristiwa kekerasan yang telah merenggut nyawa dua warga perumahan BTN Organda dan melukai dua orang lainnya pada Senin lalu itu.
"Saya berduka, bersedih dan minta maaf karena waktu peristiwa itu terjadi saya tidak berada di tempat. Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekda aspirasi warga BTN Organda agar segera ditindaklanjuti," katanya.
Orang nomor satu di Kota Jayapura itu juga meminta agar warga BTN Organda, para tokoh masyarakat dan ketua-ketua paguyuban yang ada di daerah itu agar tidak cepat terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
"Saya juga tidak akan mengizinkan warga yang meminta-minta dipinggir jalan dengan alasan kerja bakti, memegang karton dan membersihkan jalan. Bersama Kapolres Jayapura Kota dan Dandim, kami akan bertindak tegas untuk bersihkan hal itu," katanya disambut tepuk tangan oleh warga BTN Organda.
Selain itu, BTM juga meminta kepada warga di BTN Organda untuk beraktifitas seperti biasa karena sudah ada aparat keamanan yang membantu jaga kamtibmas di perumahan tersebut.
"Saya minta warga aktivitas seperti biasa, jangan takut. Para RT/RW adalah wakil saya terdepan di masyarakat sehingga harus berikan rasa aman dan nyaman," katanya.
Diakhir dialog yang berlangsung kurang lebih 45 menit itu, BTM juga berjanji akan mengaspasl ruas jalan perumahan BTN Organda.
Diketahui, dua warga BTN Organda, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Senin (8/6) siang tewas diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang.
Dua warga BTN Organda yang tewas diserang dan dianiaya oleh sekolompok orang itu, salah satunya berprofesi sebagai Ketua RT bernama Fredrik, satunya lagi Simon, tetangganya Fredrik.
Sedangkan dua warga yang dilaporkan luka-luka, adalah Christofer Maradona dan Chris Wandadaya. (*)