Jayapura (Antara Papua) - Kotak "Flight Data Recorder" (FDR) milik pesawat Trigana PK YRN dengan nomor penerbangan IL-267 yang jatuh di Kampung Atenok, Distrik Oskob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Kamis siang, ditemukan pada pukul 12.58 WIT oleh tim SAR gabungan.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura Mayor Sus Juni Kurniawati, di Jayapura, Kamis, mengatakan saat ini FDR tersebut masih berada di Oksibil.
"Belum ada kepastian kapan FDR tersebut akan dibawa ke Jayapura, segera jika sudah ada informasi akan diinfokan kepada rekan media," katanya.
Mayor Sus Juni menjelaskan berdasarkan informasi di lapangan, tim kecil yang bertugas mencari FDR tersebut terdiri dari 10 orang Basarnas bersama tim gabungan lainnya.
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakti (PWY) Kolonel Inf Sugiono di tempat terpisah membenarkan kotak hitam jenis FDR sudah ditemukan
oleh tim.
"Bagian kotak hitam yang dicari sejak kemarin, akhirnya ditemukan siang ini (20/8) di lokasi yang sama oleh tim SAR gabungan dan dibantu masyarakat Oksibil," ujar Danrem.
Sebelumnya, Kepala Badan Search And Rescue Nasional Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo mengatakan tim gabungan di lapangan masih mencari "Flight Data Recoder" atau FDR pesawat Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang.
"Kotak hitam itu setelah saya sampai di sana, saya cek itu hanya satu bagian dari
`black box, sekarang ini lagi dicari yang namanya FDR atau `Flight Data Recorder`," katanya di Base Ops Lanud Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (19/8).
Menurut dia, yang ditemukan oleh salah satu tim gabungan di lapangan pada Selasa (18/8) siang itu adalah "Voice Cokpit Recoder" atau VCR.
"Yang ditemukan itu VCR atau "Voice Cokpit Recorder", ini saya baru tahu. Karena kemarin itu kita tidak bisa berhubungan dengan anggota dilapangan karena tidak punya sinyal yang bagus, sehingga tidak bisa kirim gambar (FDR), tapi itu juga baik," katanya. (*)
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura Mayor Sus Juni Kurniawati, di Jayapura, Kamis, mengatakan saat ini FDR tersebut masih berada di Oksibil.
"Belum ada kepastian kapan FDR tersebut akan dibawa ke Jayapura, segera jika sudah ada informasi akan diinfokan kepada rekan media," katanya.
Mayor Sus Juni menjelaskan berdasarkan informasi di lapangan, tim kecil yang bertugas mencari FDR tersebut terdiri dari 10 orang Basarnas bersama tim gabungan lainnya.
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakti (PWY) Kolonel Inf Sugiono di tempat terpisah membenarkan kotak hitam jenis FDR sudah ditemukan
oleh tim.
"Bagian kotak hitam yang dicari sejak kemarin, akhirnya ditemukan siang ini (20/8) di lokasi yang sama oleh tim SAR gabungan dan dibantu masyarakat Oksibil," ujar Danrem.
Sebelumnya, Kepala Badan Search And Rescue Nasional Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo mengatakan tim gabungan di lapangan masih mencari "Flight Data Recoder" atau FDR pesawat Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang.
"Kotak hitam itu setelah saya sampai di sana, saya cek itu hanya satu bagian dari
`black box, sekarang ini lagi dicari yang namanya FDR atau `Flight Data Recorder`," katanya di Base Ops Lanud Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (19/8).
Menurut dia, yang ditemukan oleh salah satu tim gabungan di lapangan pada Selasa (18/8) siang itu adalah "Voice Cokpit Recoder" atau VCR.
"Yang ditemukan itu VCR atau "Voice Cokpit Recorder", ini saya baru tahu. Karena kemarin itu kita tidak bisa berhubungan dengan anggota dilapangan karena tidak punya sinyal yang bagus, sehingga tidak bisa kirim gambar (FDR), tapi itu juga baik," katanya. (*)