Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah tengah membenahi atap bangunan Pasar Mama-Mama Papua sehingga ratusan pedagang lokal itu kembali berjualan di depan swalayan Gelael Jayapura.
Kepala Bidang Cipta Karya dan Air Bersih pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Yan Ukago, di Jayapura, Jumat, mengatakan, pemerintah tengah berupaya mengganti atap bangunan pasar mama-mama Papua yang sudah melewati umur pemanfaatan, dan mulai rusak akibat diterpa angin dan hujan.
"Pertengahan Agustus kami mulai pasang atap pasar yang sudah rusak, karena memang umur atap ini sudah melewati batas sehingga harus diganti," katanya.
Menurut Yan, pemasangan atap pasar yang baru juga akan berjangka waktu lima tahun, dengan harapan jika pasar permanen telah dibangun, maka pasar sementara bisa dipakai oleh pemerintah daerah sebagai tempat pameran dan sebagainya.
"Kami sudah pesan, kemungkinan barang-barang itu segera datang dan akan dipasang ulang dengan umur rencana lima tahun lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk pemasangan atap tenda dan perbaikan bangunan lainnya seperti penataan MCK (mandi cuci kakus), pihaknya telah menyiapkan anggaran kurang lebih Rp1,5 miliar.
"Semua bahan didatangkan dari Australia, kami ambil model tipe B yang umurnya lima tahun, meskipun ada tipe A yang jauh lebih bagus (25 tahun) tetapi sangat mahal dimana untuk per meter persegi itu bisa mencapai Rp3 juta, jadi kami ambil bahan yang sama seperti tahun lalu," katanya lagi.
Dia menambahkan, meski demikian, pihaknya akan tetap konsentrasi untuk bagaimana pasar sementara bisa berjalan terus dan bagaimana bengkel induk di Pasir II bisa disiapkan agar Damri bisa pindah dan pembangunan pasar permanen bisa dilakukan. (*)
Kepala Bidang Cipta Karya dan Air Bersih pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Yan Ukago, di Jayapura, Jumat, mengatakan, pemerintah tengah berupaya mengganti atap bangunan pasar mama-mama Papua yang sudah melewati umur pemanfaatan, dan mulai rusak akibat diterpa angin dan hujan.
"Pertengahan Agustus kami mulai pasang atap pasar yang sudah rusak, karena memang umur atap ini sudah melewati batas sehingga harus diganti," katanya.
Menurut Yan, pemasangan atap pasar yang baru juga akan berjangka waktu lima tahun, dengan harapan jika pasar permanen telah dibangun, maka pasar sementara bisa dipakai oleh pemerintah daerah sebagai tempat pameran dan sebagainya.
"Kami sudah pesan, kemungkinan barang-barang itu segera datang dan akan dipasang ulang dengan umur rencana lima tahun lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk pemasangan atap tenda dan perbaikan bangunan lainnya seperti penataan MCK (mandi cuci kakus), pihaknya telah menyiapkan anggaran kurang lebih Rp1,5 miliar.
"Semua bahan didatangkan dari Australia, kami ambil model tipe B yang umurnya lima tahun, meskipun ada tipe A yang jauh lebih bagus (25 tahun) tetapi sangat mahal dimana untuk per meter persegi itu bisa mencapai Rp3 juta, jadi kami ambil bahan yang sama seperti tahun lalu," katanya lagi.
Dia menambahkan, meski demikian, pihaknya akan tetap konsentrasi untuk bagaimana pasar sementara bisa berjalan terus dan bagaimana bengkel induk di Pasir II bisa disiapkan agar Damri bisa pindah dan pembangunan pasar permanen bisa dilakukan. (*)