Timika (Antara Papua) - Jumlah pasien penyakit kusta di Kampung Mumugu, Distrik Sawaerma, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, dilaporkan terus mengalami peningkatan akibat keterbatasan obat-obatan dan tenaga petugas kesehatan.

Pastor Hendrik Kada Pr yang bertugas di Distrik Sawaerma kepada Antara di Timika, Rabu, mengatakan jumlah pasien kusta di Mumugu bertambah dari sekitar 150 orang pada akhir 2014, kini menjadi menjadi 165 orang.

Dari jumlah itu, katanya, tujuh orang sudah menunjukkan gejala-gejala perubahan meski harus tetap terus diawasi oleh petugas. Sementara sisanya belum tertangani hingga tuntas.

"Keterlibatan pemerintah daerah Kabupaten Asmat yaitu dari sisi pembiayaan dan penyediaan obat-obatan. Kami dari Keuskupan Agats hanya merawat dan melakukan pendampingan kepada para pasien," jelasnya.

Pastor Hendrik menuturkan stok obat kusta yang tersedia di Mumugu hingga kini sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan 165 pasien kusta di wilayah itu, katanya, setiap bulan harus tersedia 165 dister obat kusta (setiap pasien membutuhkan satu dister obat kusta per bulan).

Obat tersebut, katanya, digunakan untuk menyembuhkan pasien penyakit kusta baik kusta kering maupun kusta basah.

Menurut dia, saat ini Keuskupan Agats menugaskan lima tenaga kesehatan dan pendamping untuk melayani ratusan pasien kusta di Mumugu tersebut. Mereka terdiri atas empat suster biara Putri Reinha Rosari (PRR) dan seorang perawat.

"Ini yang jadi masalah karena petugas kesehatan dari pemerintah jarang datang ke Mumugu untuk melayani pasien kusta. Tenaga yang ada kita bagi dua orang untuk melayani Kampung Mumugu Atas dan dua orang lainnya melayani Kampung Mumugu Bawah," tutur Pastor Hendrik.

Terhadap kondisi itu, katanya, Keuskupan Agats telah meminta Pemkab Asmat menugaskan seorang dokter PTT ke Kampung Mumugu. Meski sudah diminta dari jauh-jauh hari sebelumnya, hingga kini tenaga dokter yang dijanjikan Dinkes Asmat itu belum juga datang bertugas ke Mumugu.

Ia menambahkan, hingga kini belum tersedia fasilitas khusus untuk melayani ratusan pasien kusta di Kampung Mumugu tersebut. Pelayanan dan perawatan para pasien kusta itu dilakukan di Balai Kampung Mumugu.

Peningkatan jumlah pasien penyakit kusta tidak hanya terjadi di Mumugu, Asmat. Di sejumlah kampung pesisir Mimika juga dilaporkan terjadi peningkatan jumlah kasus kusta seperti di Pronggo, Ararau, Aindua dan kampung-kampung lainnya di Distrik Mimika Barat Tengah hingga Mimika Barat Jauh.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Mimika Reynold Ubra mengakui menemukan banyak pasien penyakit kusta di sejumlah kampung pesisir Mimika saat melakukan kegiatan sosialisasi program penanggulangan kasus HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) ke warga setempat beberapa waktu lalu.

"Dari beberapa tahun lalu sudah banyak warga di pesisir Mimika yang kena penyakit kusta. Kami sudah pernah melaporkan hal ini ke Dinkes Mimika. Sejauhmana penanganannya, kami belum tahu," kata Reynold. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024