Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berkomitmen untuk membentuk tenaga kerja terdidik guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya di bidang pendidikan formal maupun non formal.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Elia Loupatty, di Jayapura, mengatakan, pembentukan "skilled labour" atau tenaga kerja terdidik tersebut, terkait dengan upaya penyiapan tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan menghadapi MEA.

"Sasarannya membantu angkatan kerja muda untuk memiliki keahlian dan pemikiran yang bersifat global, yakni memiliki kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing," katanya.

Elia menjelaskan, "skilled labour" ini juga bertujuan untuk memahami nilai kearifan lokal guna menyaring budaya asing yang sudah pasti masuk dan mempengaruhi budaya asli.

"Untuk itu, kami berupaya menggalakkan pelatihan dan kegiatan sejenis guna membantu tenaga kerja memiliki keterampilan yang memadai sesuai dengan kebutuhan industri tenaga kerja," ujarnya.

Dia menuturkan yang paling penting tujuan dari "skilled labour" ini adalah untuk mensinkronisasikan antara kurikulum pendidikan kejuruan atau keahlian dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai.

"Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara, maka kita perlu berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri," katanya lagi.

Dia menambahkan, dalam kaitan itu, maka semua pihak perlu memanfaatkan peluang MEA serta meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan negara anggota ASEAN lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024