Jayapura (Antara Papua) - Kepala Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzana Wanggai mengungkapkan, kini rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura, Papua, memasuki tahapan akhir.
"Rencana pembangunan PLBN Skouw sudah masuk tahap akhir, ini kami diminta lagi ke Jakarta untuk urus," ujarnya di Jayapura, Senin.
Suzana mengatakan, ada beberapa proses yang baru saja diselesaikan oleh pihak terkait yang berkepentingan di PLBN Skouw, termasuk juga BPKLN Papua.
"Sementara ini kami masih inventaris aset, karena di sana bukan hanya kami, ada kementerian lain, seperti navigasi berarti Kementerian Perhubungan, kemudian dari imgrasi, karantina dan dari Kementerian Pertanian. Sekarang sudah selesai dan kami sudah laporkan ke Kemenlu," ucapnya.
"Masalah aset ini tidak bisa asal, harus ada penghapusan dan lain-lain," sambungnya.
Suzana memastikan, pembangunan fisik PLBN Skouw akan segera dilakukan karena sudah masuk dalam anggaran Kemenlu di tahun ini.
"Tahun ini, PLBN Skouw akan mulai dibangun," katanya.
Dikemukakan Suzana, perencanaan pembangunan PLBN Skouw sudah dilakukan tahun sebelumnya dan telah dibicarakan dengan seluruh unsur terkait, yaitu CIQS (custom, imigration, Quarantine dan Security) dan menentukan desain yang tepat seusai dengan kebutuhan dari masing-masing pihak yang nantinya bertugas di pos tersebut.
Ditambahkannya, PLBN Skouw sendiri akan disesuaikan dengan standar internasional, sehingga nantinya setiap instansi yang bertugas disana sudah memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam menjalankan kewajibannya menjaga batas negara. (*)
"Rencana pembangunan PLBN Skouw sudah masuk tahap akhir, ini kami diminta lagi ke Jakarta untuk urus," ujarnya di Jayapura, Senin.
Suzana mengatakan, ada beberapa proses yang baru saja diselesaikan oleh pihak terkait yang berkepentingan di PLBN Skouw, termasuk juga BPKLN Papua.
"Sementara ini kami masih inventaris aset, karena di sana bukan hanya kami, ada kementerian lain, seperti navigasi berarti Kementerian Perhubungan, kemudian dari imgrasi, karantina dan dari Kementerian Pertanian. Sekarang sudah selesai dan kami sudah laporkan ke Kemenlu," ucapnya.
"Masalah aset ini tidak bisa asal, harus ada penghapusan dan lain-lain," sambungnya.
Suzana memastikan, pembangunan fisik PLBN Skouw akan segera dilakukan karena sudah masuk dalam anggaran Kemenlu di tahun ini.
"Tahun ini, PLBN Skouw akan mulai dibangun," katanya.
Dikemukakan Suzana, perencanaan pembangunan PLBN Skouw sudah dilakukan tahun sebelumnya dan telah dibicarakan dengan seluruh unsur terkait, yaitu CIQS (custom, imigration, Quarantine dan Security) dan menentukan desain yang tepat seusai dengan kebutuhan dari masing-masing pihak yang nantinya bertugas di pos tersebut.
Ditambahkannya, PLBN Skouw sendiri akan disesuaikan dengan standar internasional, sehingga nantinya setiap instansi yang bertugas disana sudah memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam menjalankan kewajibannya menjaga batas negara. (*)