Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 15 titik panas tersebar di beberapa wilayah kabupaten kawasan Papua bagian selatan, terpantau satelit, namun relatif menurun di bandingkan 100 "hotspot" pada September.

"Jumlah yang sekarang menurun dibanding bulan September yang mencapai hampir 100 titik panas," kata Kepala Subdit BMKG Wilayah V Jayapura Zeth Padama, di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan, titik panas itu diduga disebabkan aksi pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat sehingga menyebabkan lahan yang terbakar meluas.

Lokasi titik panas itu berada di Kabupaten Merauke, Boven Digul dan Kabupaten Mappi, namun terbanyak di Pulau Kimaam.

Sementara itu Dandem 174/Merauke, Brigjen TNI Supartodi yang dihubungi Antara secara terpisah mengakui, ada laporan tentang kebakaran di beberapa lokasi wilayahnya, namun saat ini sebagian besar sudah berhasil dipadamkan.

Beberapa jembatan kayu habis dimangsa si jago merah, namun kini sudah diperbaiki oleh anggota TNI.

"Memang ada satu atau dua jembatan yang terbakar terutama yang berada di sekitar ruas jalan Merauke-Boven Digul, yakni di sekitar Muting," tambah Supartodi.

Wilayah Korem 174 Merauke meliputi Kabupaten Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat dan Kabupaten Mimika. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024