Jayapura (Antara Papua) - Perwakilan perempuan yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia rencananya akan menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornis) pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pada 2015.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua FX Motte selaku Koordinator Seksi Acara rakornas, di Jayapura, Senin, mengatakan kegiatan yang dihadiri oleh seluruh perempuan se-Indonesia ini akan melahirkan deklarasi Papua, lalu akan dibawa ke Jakarta untuk dilaporkan ke Presiden Joko Widodo, sehingga bisa menjadi regulasi baru guna mengatur penanganan kasus perempuan dan anak.

"Deklarasi Papua ini nantinya berisi tentang hasil diskusi seluruh perempuan Indonesia untuk menangani kasus kekerasan yang terjadi," katanya.

FX Motte menjelaskan dalam rakornas nanti juga akan ada pelantikan Satuan Tugas (satgas) perlindungan perempuan dan anak, di mana akan diisi oleh ketua tim penggerak PKK dari lima provinsi.

"Khusus untuk acara di luar rakornas, sebagai tuan rumah Papua akan menampilkan sesuatu yang berbeda, di antaranya tarian balada cenderawasih, bakar batu, yosim pancar dan makanan lokal," ujarnya.

Dia menuturkan tarian balada cenderawasih yang disuguhkan bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia tahu bahwa Papua memiliki budaya beragam.

"Saat ini provinsi yang sudah hadir di ibukota Papua, yakni dari Banten, Maluku Utara, Kalimantan, Sumatera dan Jawa, bahkan perwakilan perempuan dari 15 provinsi sudah tiba di Kota Jayapura," katanya lagi.

Sebelumnya, rakornis pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pada 2015 yang digelar di Jayapura pada 20-21 Oktober 2015 akan dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.

Delapan menteri perempuan dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi pun diagendakan menghadiri rakornas tersebut, namun berdasarkan informasi terakhir kedatangan rombongan tersebut akan digantikan oleh staf kementerian masing-masing karena adanya rapat dadakan presiden.

Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise hanya akan menghadiri acara penutupan saja karena pada acara pembukaan bertepatan dengan rapat dadakan yang digelar presiden. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024