Tolikara (Antara Papua) - Pembangunan fisik di Kabupaten Tolikara, dan delapan kabupaten lainnya di daerah pegunungan tengah Provinsi Papua, terkendala penghentian operasional pesawat cargo rute Sentani-Wamena.

Bupati Tolikara Usman G Wanimbo SE MSi mengemukakan hal itu saat meninjau pembangunan kantor pemerintahan terpadu di Distrik Persiapan Igari, Jumat (13/11).

"Semua pembangunan fisik dan non fisik di pegunungan tengah bisa berjalan lancar, sangat tergantung dengan jasa pengoperasian pesawat cargo," ujarnya.

Ia mengatakan, sejumlah pembangunan fisik seperti pembangunan kantor pemerintahan terpadu terpaksa harus tertunda karena bahan bangunan yang didatangkan dari Sentani mengunakan jasa pesawat cargo belum bisa diangkut ke wamena untuk selanjutnya diangkut ke Tolikara mengunakan jasa angkutan darat mobil/truk.

Pesawat cargo rute Sentani–Wamena berhenti operasi, sehingga mempengaruhi kelancaran pembangunan di daerah pengunungan tengah Papua yang meliputi sembilan kabupaten yakni Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya, Puncak, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, Mamberamo Tengah, dan Yahukimo.

Rute penerbangan Sentani-Wamena terhenti, menyusul peristiwa jatuhnya pesawat ATR Trigana air di Pengunungan Bintang dua bulan lalu, dan juga tergilincirnya pesawat Expres Air di lapangan terbang Wamena sebulan yang lalu.

Dari rentetan peristiwa tersebut pemerintah melalui Kementerian Perhubungan belum mengizinkan maskapai penerbangan tersebut untuk kembali beroperasi.

Akibatnya, semua pembangunan fisik terpaksa harus tertunda, dan semua harga barang melambung tinggi.

Dipastikan bahwa urat nadi perekonomian masyarakat pengunungan tengah Papua sangat tergantung pada jasa maskapai penerbangan.

Saat ini harga barang sudah melambung tinggi seperti harga besin sebelumnya Rp25 ribu/liter, kini mencapai Rp40 ribu hingga Rp60 ribu/liter.

Lonjakan harga juga terjadi pada komoditi lainnya, terutama bahan kebutuhan pokok.

Meski demikian, Bupati Tolikara optimistis pembangunan yang tertunda tersebut bisa di rampungkan dalam tahun ini juga.

"Menurut pengamatan saya sekitar 75 persen sudah selesai tinggal 25 persen dalam sisa satu bulan kedepan bisa rampung 100 persen," ujarnya.

Bupati Tolikara Usman Wanimbo berharap pemerintah pusat mesti melihat kondisi ini.

Kementerian terkait mesti menanggulagi kondisi kemaalan ini dengan cara menambah subsidi pesawat. Karena kemahalan harga barang terjadi akibat keterbatasan jasa pesawat cargo yang melayani rute sentani– wamena.

"Jika jasa penerbangan cukup memadai kemahalan harga barang tersebut bisa di tekan ke bawah," ujarnya.

Kini, Bupati Tolikara berencana memberikan subsidi salah satu pesawat cargo Trigana rute sentani- wamena.  
"Saya sudah ketemu orang pesawat Trigana di Jayapura pada beberapa bulan yang lalu. Kami sudah sepakat untuk melakukan kerja sama, tahun depan kesepakatan itu bisa terwujud," ujarnya.

Sementara itu, pelaksana pembangunan pemerintahan terpadu dari PT MTT Group Maichel mengakui, hingga kini pihaknya masih terkendala pesawat yang mengangkut barang yang didatangkan dari Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Kami berharap bahan bangunan itu bisa segera tiba di Tolikara. Sehingga dalam sisa waktu sebulan kedepan kami bisa merampungkan pekerjaan ini," ujarnya. (*/Derwes).


Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024