Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupate (Pemkab) Asmat berkomitmen menyukseskan penyelenggaraan festival budaya setempat yang akan dilaksanakan pada Januari 2016 di Lapangan Yos Sudarso, Agats.
"Meskipun Festival Budaya Asmat ini sempat tertunda karena musim kemarau, kami berupaya untuk menyukseskannya," kata Penjabat Bupati Asmat Elisa Auri di Jayapura.
Ia menegaskan, "Jadi, tugas saya setelah pilkada adalah menyukseskan Festival Budaya Asmat yang sedianya digelar pada bulan November, lalu ditunda pada bulan Januari 2016," katanya.
Menurut Elisa, pihaknya belum mengetahui secara detail konsep kegiatannya. Namun, pihaknya berharap bentuk acara festival budaya itu harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan konsep itu, lanjut dia, dapat menarik wisatawan mancanegara maupun masyarakat Indonesia sendiri untuk datang dan menyaksikan Festival Budaya Asmat.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Asmat akan mengundang Gubernur Papua dan Ketua PKK untuk hadir membuka Festival Budaya Asmat sekaligus pelantikan Ketua PKK setempat.
Sebelumnya, Festival Budaya Asmat yang dilaksanakan setiap Oktober di Kabupaten Asmat harus diundur hingga Januari 2016. Pasalnya, wilayah tersebut mengalami musim kemarau yang berkepanjangan.
Festival Budaya Asmat sebelumnya juga pernah empat kali tak terlaksana, yakni pada tahun 1987 saat itu Kuartor Museum Asmat sedang magang di Jerman, lalu pada tahun 2000 pembatalan dilakukan karena isu kemerdekaan Papua.
Pada tahun 2002, saat Asmat masih bergabung dengan Kabupaten Merauke, saat itu ada Festival Budaya Papua di Merauke.
Tidak hanya itu, kata dia, adanya pelaksanaan pameran pembangunan menyebabkan Festival Budaya Asmat juga tak terlaksana dan yang terakhir adalah 2010. Saat itu, bersamaan dengan perayaan keuskupan yang ke-40 tahun. (*)
"Meskipun Festival Budaya Asmat ini sempat tertunda karena musim kemarau, kami berupaya untuk menyukseskannya," kata Penjabat Bupati Asmat Elisa Auri di Jayapura.
Ia menegaskan, "Jadi, tugas saya setelah pilkada adalah menyukseskan Festival Budaya Asmat yang sedianya digelar pada bulan November, lalu ditunda pada bulan Januari 2016," katanya.
Menurut Elisa, pihaknya belum mengetahui secara detail konsep kegiatannya. Namun, pihaknya berharap bentuk acara festival budaya itu harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan konsep itu, lanjut dia, dapat menarik wisatawan mancanegara maupun masyarakat Indonesia sendiri untuk datang dan menyaksikan Festival Budaya Asmat.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Asmat akan mengundang Gubernur Papua dan Ketua PKK untuk hadir membuka Festival Budaya Asmat sekaligus pelantikan Ketua PKK setempat.
Sebelumnya, Festival Budaya Asmat yang dilaksanakan setiap Oktober di Kabupaten Asmat harus diundur hingga Januari 2016. Pasalnya, wilayah tersebut mengalami musim kemarau yang berkepanjangan.
Festival Budaya Asmat sebelumnya juga pernah empat kali tak terlaksana, yakni pada tahun 1987 saat itu Kuartor Museum Asmat sedang magang di Jerman, lalu pada tahun 2000 pembatalan dilakukan karena isu kemerdekaan Papua.
Pada tahun 2002, saat Asmat masih bergabung dengan Kabupaten Merauke, saat itu ada Festival Budaya Papua di Merauke.
Tidak hanya itu, kata dia, adanya pelaksanaan pameran pembangunan menyebabkan Festival Budaya Asmat juga tak terlaksana dan yang terakhir adalah 2010. Saat itu, bersamaan dengan perayaan keuskupan yang ke-40 tahun. (*)