Biak (Antara Papua) - Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengungkapkan, masyarakat adat asli suku Amungme menyiapkan lahan seluas 100 hektare untuk pembangunan smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian mineral mentah di kawasan Buruga, Kabupaten Mimika.

"Pelepasan lahan untuk pembangunan smelter sudah dilakukan kepada pemkab setempat, ya harapan kami proses lanjutan pembangunan pabriknya segera direlisasikan mulai tahun ini," ujar Ketua DPR Papua Yunus Wonda di Sorindieri, Biak, Rabu.

Ia mengakui, untuk kelanjutan pembangunan fisik smeleter merupakan program pemerintah bersama pihak Freeport dengan melibatkan investor.

Yunus Wonda mengatakan, dengan dibangunnya smelter di Papua maka akan menguntungkan daerah dari berbagai aspek ekonomi, sosial, tenaga kerja hingga mampu memberikan kontribusi penerimaan pendapatan asli daerah.

"Kalangan DPR Papua bersama pemda terus mengajukan keinginan supaya PT Freeport Indonesia dapat mereasisasikan pembangunan smelter di wilayah provinsi tanah Papua," harap politisi Demokrat ini.

Ia berharap, adanya itikad baik masyarakat adat dalam menyediakan lokasi tanah untuk pembangunan smelter dapat disikapi positif karena menjadi bukti warga punya keinginan kuat supaya pabrik pengolahan dan permurnian mineral mentah dapat terwujud.

Berdasarkan data perusahaan tambang terbesar PT Freeport Indonesia juga telah menyiapkan lokasi lain tempat pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024