Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 20 prajurit TNI terdiri dari 10 personel TNI AD dan 10 personel TNI AL (Marinir) dilepas Korem 173/PVB untuk melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Pulau Terluar selama kurang lebih sembilan bulan di Pulau Brasi dan Fanildo Kepulauan Mapia.

Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Tri Soewandono dalam siaran persnya kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan momentum pelaksanaan tugas operasi merupakan puncak dari rangkaian pembinaan latihan yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan suatu satuan dalam mengemban tugas pokok yang diberikan oleh Komando atas.

"Oleh karena itu hendaknya segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik sesuai protap yang telah ditentukan," katanya.

Menurut Komandan Tri, tugas ini merupakan kebanggaan bagi prajurit maupun satuan karena selain melaksanakan tugas pengamanan pulau terluar dalam rangka menegakkan kedaulatan wilayah NKRI, para prajurit juga dihadapkan dengan ancaman lain seperti "Ilegal Fishing", "Trans National Crime" serta tidak menutup kemungkinan merupakan tempat persinggahan para perompak. 

"Di samping itu dihadapkan pula dengan keterbatasan sarana transportasi maupun infrastruktur yang belum memadai sehingga diperlukan mental kejiwaan serta fisik yang prima dalam menghadapi tantangan tugas tersebut," ujarnya.

Dia menuturkan kepada seluruh prajurit agar menjadikan tugas operasi ini sebagai momentum untuk meningkatkan profesionalitas dalam tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Pedomani dan patuhi protap tugas operasi dan laksanakan langkah-langkah administrasi khususnya pengecekan personil, materiil saat berangkat maupun pada saat tiba di daerah penugasan," katanya lagi.

Dia menambahkan pihaknya berharap agar para prajurit dapat segera melaksanakan adaptasi dengan masyarakat sebagai wujud dari kemanunggalan TNI dan rakyat sehingga selama pelaksanaan tugas nantinya dapat berjalan dengan baik sesuai keinginan maupun harapan Komando Atas. (*)

Pewarta : Release Pendam
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024