Biak (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Kesehatan memperluas jangkauan pelayanan Puksesmas di 19 distrik dalam upaya memberikan akses pelayanan kesehatan yang cepat dan murah.
Kepala Dinas Kesehatan Petrus Yapen dihubungi di Biak, Jumat, mengatakan, peningkatan akses layanan kesehatan untuk 140 ribu penduduk Kabupaten Biak Numfor di puskesmas mengalami peningkatan signifikan dari 19 persen menjadi 42 persen pada tahun 2016.
"Peningkatan akses layanan kesehatan sebagai implementasi dari visi misi Bupati Thomas Ondy untuk mendekatkan pelayanan Puskesmas kepada masyarakat," kata dia.
Ia mengakui, adanya peningkatan akses layanan kesehatan di setiap Puskesmas berdampak langsung dengan ketersediaan fasilitas sarana prasarana kesehatan di Puskesmas.
Di antara sarana prasana kesehatan disiapkan pemkab, menurut Petrus Yapen, yakni membangun gedung Puskesmas, menambah tenaga medis kesehatan, menyediakan mobil ambulans serta kendaraan operasional untuk pelayanan pasien setempat.
"Dinas Kesehatan sebagai SKPD teknis daerah setiap tahun anggaran mendorong peningkatan kapasitas aparatur tenaga kesehatan hingga penambahan fasilitas sarana prasarana fisik kesehatan," kata Kadis Kesehatan petrus yapen menanggapi layanan kesehatan Puskesmas.
Disinggung penanganan kasus gizi buruk di kota Biak, menurut dia, dari data dinas kesehatan kasus gizi buruk pada balita masih dialami warga Kabupaten Biak Numfor.
Ia mengakui, penyebab adanya kasus gizi buruk pada balita dikarenakan faktor ekonomi keluarga bersangkutan karena kondisi orang tua balita yang masih hidup kekurangan tak mampu memenuhi asupan gizi anak.
Hal lain yang menjadi munculnya kasus gizi buruk balita, menurut Kadis Kesehatan Petrus, karena orang tua kurang mempraktikan prilaku hidup sehat dan bersih dalam keluarga.
"Dinas Kesehatan setiap waktu menyosialisasikan prilaku hidup sehat dan bersih sebagai upaya dini melakukan pencegahan suatu penyakit dalam lingkungan tempat tinggal," katanya.
Aktivitas pelayanan Puksesmas Biak Kota, Puskesmas Sumberber serta Puskesmas Samofa masih berjalan lancar dan normal melayani pemeriksaan kesehatan warga dari berbagai kampung. (*)
Kepala Dinas Kesehatan Petrus Yapen dihubungi di Biak, Jumat, mengatakan, peningkatan akses layanan kesehatan untuk 140 ribu penduduk Kabupaten Biak Numfor di puskesmas mengalami peningkatan signifikan dari 19 persen menjadi 42 persen pada tahun 2016.
"Peningkatan akses layanan kesehatan sebagai implementasi dari visi misi Bupati Thomas Ondy untuk mendekatkan pelayanan Puskesmas kepada masyarakat," kata dia.
Ia mengakui, adanya peningkatan akses layanan kesehatan di setiap Puskesmas berdampak langsung dengan ketersediaan fasilitas sarana prasarana kesehatan di Puskesmas.
Di antara sarana prasana kesehatan disiapkan pemkab, menurut Petrus Yapen, yakni membangun gedung Puskesmas, menambah tenaga medis kesehatan, menyediakan mobil ambulans serta kendaraan operasional untuk pelayanan pasien setempat.
"Dinas Kesehatan sebagai SKPD teknis daerah setiap tahun anggaran mendorong peningkatan kapasitas aparatur tenaga kesehatan hingga penambahan fasilitas sarana prasarana fisik kesehatan," kata Kadis Kesehatan petrus yapen menanggapi layanan kesehatan Puskesmas.
Disinggung penanganan kasus gizi buruk di kota Biak, menurut dia, dari data dinas kesehatan kasus gizi buruk pada balita masih dialami warga Kabupaten Biak Numfor.
Ia mengakui, penyebab adanya kasus gizi buruk pada balita dikarenakan faktor ekonomi keluarga bersangkutan karena kondisi orang tua balita yang masih hidup kekurangan tak mampu memenuhi asupan gizi anak.
Hal lain yang menjadi munculnya kasus gizi buruk balita, menurut Kadis Kesehatan Petrus, karena orang tua kurang mempraktikan prilaku hidup sehat dan bersih dalam keluarga.
"Dinas Kesehatan setiap waktu menyosialisasikan prilaku hidup sehat dan bersih sebagai upaya dini melakukan pencegahan suatu penyakit dalam lingkungan tempat tinggal," katanya.
Aktivitas pelayanan Puksesmas Biak Kota, Puskesmas Sumberber serta Puskesmas Samofa masih berjalan lancar dan normal melayani pemeriksaan kesehatan warga dari berbagai kampung. (*)