Jayapura (Antara Papua) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan terkait materi soal pra Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA yang dinilai mengandung unsur Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda kepada Antara, di Jayapura, mengatakan, surat tersebut sudah dilayangkan tanggal 23 Maret lalu ke Mendikbud di Jakarta.
"Memang kami sudah menulis surat ke Mendikbud terkait materi soal Bahasa Indonesia saat `try out` UN yang dinilai mengandung unsur SARA," ujar Wonda.
Menurut dia, soal Bahasa Indonesia yang dianggap "bermasalah" itu untuk jurusan atau program IPA/IPS Nomor 16 di halaman lima yang dibuat salah satu penyedia soal untuk "try out" untuk digunakan saat pra UN.
Dalam soal tersebut terdapat penggalan percakapan yang disadur dari novel berjudul "hujan dibulan Juni" yang isinya sangat tidak layak dijadikan materi ujian bagi peserta didik.
Karena itu pihaknya berharap Mendikbud mengkaji soal pra UN yang diterbitkan perusahaan tersebut dan novelnya agar tidak beredar luas serta memberikan sanksi agar kasus serupa tidak terulang lagi dikemudian hari.
Ketika ditanya tentang kapan soal tersebut diujikan, Wonda mengaku tidak mengetahui dengan pasti karena itu tergantung sekolah yang melaksanakannya.
"Untuk `try out` kami serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah kapan dilaksanakan, namun kami mendapat laporan tentang temuan tersebut hingga dinas menyurati Mendikbud agar tidak terulang lagi dimasa mendatang," kata Elias Wonda. (*)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda kepada Antara, di Jayapura, mengatakan, surat tersebut sudah dilayangkan tanggal 23 Maret lalu ke Mendikbud di Jakarta.
"Memang kami sudah menulis surat ke Mendikbud terkait materi soal Bahasa Indonesia saat `try out` UN yang dinilai mengandung unsur SARA," ujar Wonda.
Menurut dia, soal Bahasa Indonesia yang dianggap "bermasalah" itu untuk jurusan atau program IPA/IPS Nomor 16 di halaman lima yang dibuat salah satu penyedia soal untuk "try out" untuk digunakan saat pra UN.
Dalam soal tersebut terdapat penggalan percakapan yang disadur dari novel berjudul "hujan dibulan Juni" yang isinya sangat tidak layak dijadikan materi ujian bagi peserta didik.
Karena itu pihaknya berharap Mendikbud mengkaji soal pra UN yang diterbitkan perusahaan tersebut dan novelnya agar tidak beredar luas serta memberikan sanksi agar kasus serupa tidak terulang lagi dikemudian hari.
Ketika ditanya tentang kapan soal tersebut diujikan, Wonda mengaku tidak mengetahui dengan pasti karena itu tergantung sekolah yang melaksanakannya.
"Untuk `try out` kami serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah kapan dilaksanakan, namun kami mendapat laporan tentang temuan tersebut hingga dinas menyurati Mendikbud agar tidak terulang lagi dimasa mendatang," kata Elias Wonda. (*)