Jayapura (Antara Papua) - Petugas PLN Area Jayapura kini dikerahkan "jemput bola" untuk mengecek atau memeriksa instalasi listrik sekolah-sekolah yang akan melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang akan berlangsung tanggal 4-7 April 2016.
GM PLN Jayapura Merry Lauw kepada Antara, Jumat, mengakui, hingga Kamis (31/3) tidak ada surat dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura yang memberitahukan sekolah yang akan melaksanakan UNBK sehingga pihaknya yang proaktif dengan mendatangani sekolah tersebut untuk mengecek instalasi listriknya.
Pengecekan itu dilakukan karena pemadaman listrik tidak dapat dihindari, mengingat selain pemadaman yang terjadi menyeluruh (di sekitar area) tetapi bisa juga disebabkan akibat gangguan instalasi yang ada di sekolah tersebut.
"Memang ada sekolah yang meminta kepada PLN untuk mengecek instalasi listrik sehingga bila terjadi pemadaman sudah ada solusinya yakni dipindahkan ke jaringan yang lain," jelas Merry Lauw.
Menurutnya, saat pelaksanaan UNBK, PLN juga akan menyiagakan petugasnya sehingga bila terjadi pemadaman dapat segera diantisipasi mengingat pihaknya tidak bisa menjamin tidak terjadinya pemadaman selama UNBK.
"Kami berupaya agar selama UNBK tidak terjadi pemadaman namun tidak bisa menjamin karena banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemadaman termasuk instalasi sekolah," kata dia.
Mudah-mudahan, lanjut dia, sekolah sekolah yang melaksanakan UNBK meyiapkan UPS atau generator sehingga saat terjadi pemadaman komputer dapat tetap beroperasi sambil menunggu petugas PLN memperbaikinya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 3 Jayapura Victor Faudubun mengakui, sekolahnya tidak menyiapkan generator karena lokasi ruangan yang digunakan untuk ujian tersebar.
"Kami hanya berharap agar selama anak-anak ujian tidak terjadi pemadaman, karena saat ujian 2015 lalu sempat terjadi pemadaman," kata Faudubun.
Tercatat 24 SMA dan sekolah sederajat di wilayah kerja PLN Jayapura yang akan melaksanakan UN berbasis kompeter yang tersebar di Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Mimika. (*)
GM PLN Jayapura Merry Lauw kepada Antara, Jumat, mengakui, hingga Kamis (31/3) tidak ada surat dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura yang memberitahukan sekolah yang akan melaksanakan UNBK sehingga pihaknya yang proaktif dengan mendatangani sekolah tersebut untuk mengecek instalasi listriknya.
Pengecekan itu dilakukan karena pemadaman listrik tidak dapat dihindari, mengingat selain pemadaman yang terjadi menyeluruh (di sekitar area) tetapi bisa juga disebabkan akibat gangguan instalasi yang ada di sekolah tersebut.
"Memang ada sekolah yang meminta kepada PLN untuk mengecek instalasi listrik sehingga bila terjadi pemadaman sudah ada solusinya yakni dipindahkan ke jaringan yang lain," jelas Merry Lauw.
Menurutnya, saat pelaksanaan UNBK, PLN juga akan menyiagakan petugasnya sehingga bila terjadi pemadaman dapat segera diantisipasi mengingat pihaknya tidak bisa menjamin tidak terjadinya pemadaman selama UNBK.
"Kami berupaya agar selama UNBK tidak terjadi pemadaman namun tidak bisa menjamin karena banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemadaman termasuk instalasi sekolah," kata dia.
Mudah-mudahan, lanjut dia, sekolah sekolah yang melaksanakan UNBK meyiapkan UPS atau generator sehingga saat terjadi pemadaman komputer dapat tetap beroperasi sambil menunggu petugas PLN memperbaikinya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 3 Jayapura Victor Faudubun mengakui, sekolahnya tidak menyiapkan generator karena lokasi ruangan yang digunakan untuk ujian tersebar.
"Kami hanya berharap agar selama anak-anak ujian tidak terjadi pemadaman, karena saat ujian 2015 lalu sempat terjadi pemadaman," kata Faudubun.
Tercatat 24 SMA dan sekolah sederajat di wilayah kerja PLN Jayapura yang akan melaksanakan UN berbasis kompeter yang tersebar di Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Mimika. (*)