Jayapura (Antara Papua) - Delegasi Indonesia batal menggelar pertemuan verifikasi dengan utusan Papua Nugini (PNG) terkait insiden yang terjadi di Kampung Yakyu Distrik Asiki Kabupaten Merauke.

"Belum terlaksana verifikasi itu disebabkan delegasi PNG yang datang menggunakan helikopter tidak bisa mendarat akibat helipad dinyatakan tidak aman untuk pendaratan," kata Kepala Badan Perbatasan dan Urusan Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai, di Jayapura, Selasa.

Dia menjelaskan, delegasi Indonesia yang dipimpinnya sudah tiba di Kampung Yakyu, namun karena utusan PNG tidak datang maka pertemuan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

Pertemuan antara delegasi kedua negara yang berbatasan langsung itu terkait laporan tentang tentara PNG masuk ke kampung Yakyu bulan Agustus 2015 lalu.

Selain masuk secara ilegal, tentara PNG dilaporkan juga menurunkan bendera Merah Putih, kata Suzana pula.

Pertemuan antara kedua delegasi itu sesuai hasil kesepakatan pertemuan (joint border meeting) pejabat kedua negara yang dilakukan setiap tahun secara bergantian pada kedua negara," katanya.

Menurutnya, karena batal terjadi pertemuan antara kedua delegasi, kegiatan tersebut akan dijadwal ulang agar masalah tersebut dapat diselesaikan antarkedua negara.

Pertemuan dan pembahasan terhadap insiden tersebut akan dijadwal ulang agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

Suzana menambahkan, Kampung Yakyu dihuni 21 kepala keluarga dan wilayahnya berbatasan langsung dengan Kampung Weam, PNG.

Kampung tersebut dapat ditempuh melalui Rawa Biru, kemudian naik perahu menyusuri sekitar 15 menit, dilanjutkan dengan menggunakan sepeda motor selama enam jam.

Kampung Yakyu merupakan kampung yang berbatasan langsung dengan PNG dan berada di tapal batas negara yakni tugu MM 13.2. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024