Jayapura (Antara Papua) - Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih menggelar sidang parade calon taruna (catar) dan taruni akademi militer (Akmil) tahun anggaran 2016 di Aula Tonny A Rompis Makodam, Bukit Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin.
Sidang parade tingkat sub Panda Jayapura diikuti oleh 71 orang diantaranya 65 orang calon taruna dan 6 orang calon taruni yang dipimpin oleh Irdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Hayunadi.
Irdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Hayunadi saat membacakan sambutan Pangdam Mayjen TNI Hinsa Siburian menyampaikan bahwa sidang parade calon taruna dan taruni yang dilaksanakan itu merupakan rangkaian seleksi penerimaan taruna dan taruni Akmil.
Diharapkan benar-benar memenuhi kriteria sehingga kelak mampu mengemban amanah sebagai generasi penerus TNI untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kepada panitia agar benar-benar bertindak profesional, objektif dalam merekrut calon taruna dan taruni Akmil, semua calon yang memenuhi syarat dan norma yang telah ditentukan dialah yang berhak menjadi prajurit TNI," katanya.
"Karena kita memiliki tanggung jawab dan tugas yang sangat berat kepada TNI selaku institusi yang telah memberikan tugas tetapi juga tanggung jawab kepada Tuhan Yang maha Esa. Selain itu untuk menepis adanya tudingan miring yang menganggap bahwa untuk bisa masuk menjadi seorang prajurit TNI harus membayar sejumlah uang," katanya lagi.
Untuk itu, kata dia, panitia harus selalu berpedoman pada peraturan yang berlaku dalam sidang pemilihan tersebut.
"Sehingga diharapkan nantinya menghasilkan perwira-perwira masa depan yang berkualitas dan juga memeiliki dedikasi yang tinggi dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara," katanya. (*)
Sidang parade tingkat sub Panda Jayapura diikuti oleh 71 orang diantaranya 65 orang calon taruna dan 6 orang calon taruni yang dipimpin oleh Irdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Hayunadi.
Irdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Hayunadi saat membacakan sambutan Pangdam Mayjen TNI Hinsa Siburian menyampaikan bahwa sidang parade calon taruna dan taruni yang dilaksanakan itu merupakan rangkaian seleksi penerimaan taruna dan taruni Akmil.
Diharapkan benar-benar memenuhi kriteria sehingga kelak mampu mengemban amanah sebagai generasi penerus TNI untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kepada panitia agar benar-benar bertindak profesional, objektif dalam merekrut calon taruna dan taruni Akmil, semua calon yang memenuhi syarat dan norma yang telah ditentukan dialah yang berhak menjadi prajurit TNI," katanya.
"Karena kita memiliki tanggung jawab dan tugas yang sangat berat kepada TNI selaku institusi yang telah memberikan tugas tetapi juga tanggung jawab kepada Tuhan Yang maha Esa. Selain itu untuk menepis adanya tudingan miring yang menganggap bahwa untuk bisa masuk menjadi seorang prajurit TNI harus membayar sejumlah uang," katanya lagi.
Untuk itu, kata dia, panitia harus selalu berpedoman pada peraturan yang berlaku dalam sidang pemilihan tersebut.
"Sehingga diharapkan nantinya menghasilkan perwira-perwira masa depan yang berkualitas dan juga memeiliki dedikasi yang tinggi dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara," katanya. (*)