Jayapura (Antara Papua) - Kepala SMA Negeri 4 Kota Jayapura Provinsi Papua Laba Sembiring membenarkan pelajar di sekolah itu diminta membawa sampah dari rumah untuk ditampung di sekolah sebagai pembelajaran untuk mencintai lingkungan.

"Setiap hari anak-anak saya suruh kumpulkan botol-botol dan gelas air mineral maupun plastik untuk dibawa ke sekolah, sehingga bisa dijual kembali ke pengepul milik BLH Kota Jayapura," ujar Laba, di Jayapura, Sabtu.

Gerakan itu, kata Laba, merupakan bagian penerapan visi dan misi sekolah yang pernah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup.

"Di belakang kelas masing-masing ditampung sampah botol air mineral, termasuk sampah kantong plastik," ujarnya lagi.

Menurut dia, dunia pendidikan miliki peran penting dalam memerangi sampah, sebagaimana komitmen wali kota Jayapura untuk menciptakan kota itu menjadi kota bersih, indah dan aman (Beriman).

"Bagi kami di lembaga pendidikan, kegagalan dalam program ini adalah kontribusi lembaga pendidikan juga. Lembaga pendidikan harus mendidik, menyadarkan dengan baik, bukan sekadar perintah," ujarnya.

Beberapa kreasi pemanfaatan sampah yang telah dilakukan adalah sisa pipa PVC menjadi pot sayur mayur, dan menjadikan koran bekas sebagai kantong belanja yang ramah lingkungan.

"Menganyam koran ini menjadi bagian mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan," katanya lagi.

Dia menegaskan, pihaknya pun mendukung kebijakan pemda setempat untuk menerapkan kantong plastik berbayar di pasar tradisional dan modern. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024