Biak (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Komisi Penanggulangan Aids dapat membangun rumah singgah bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS (Odha).

Dengan penyediaan rumah singgah Odha maka mempermudah melakukan penanganan dan pengawasan bagi pengidap HIV/AIDS, ujar aktivis LSM Kobe Oser Biak Simon Rumaropenpada dialog sambung rasa radio berthemakan Biak bangkit melawan HIV/AIDS.

Ia mengakui, dengan disediakan rumah singgah bagi Odha diharapkan bisa membantu mengurangi beban sosial dialami pasien positif pengidap HIV/AIDS.

Selama ini, lanjutnya, angka pengidap penyakit HIV/AIDS kian meningkat di Kabupaten Biak Numfor karena ketiadaan rumah sainggah yang menjadi terapi dan pengobatan pasien Odha.

"Adanya rumah singgah Odha akan menjadi tempat perawatan, pendampingan dan untuk pemulihan psikis pasien dalam menghadapi lingkungan sosial," katanya.

Sementara itu, Ibu Maria berharap pemkab Biak NUmfor bersama lembaga terkait harus memperhatikan ketersediaan rumah singgah bagi pengidap Odha yang jumlahnya sudah mencapai 1.600-an pengidap HIV/AIDS.

"Tempat rumah singgah Odha menjadi sarana terapi bagi pengobatan pasien pengidap HIv/AIDS, ya banyak hal yang diberikan lewat rumah singgah, seperti pembinaan rohani, pengawasan pengobatan secara teratur serta menyiapkan Odha untuk bisa kembali ke lingkungan sosial keluarga"katanya.

Kepala SWekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Biak Selfi Rumbiak mendukung usulan warga Biang tentang pendirian rumah singgah bagi pengidap HIV/AIDS.

"Aspirasi warga Biak akan ditampung untuk diteruskan kepada pemkab Biak Numfor dan dinas terkait guna mendapat perhatian," demikian Sekretaris KPA SWelfi Rumbiak.

Berdasarkan data pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor hingga 2016 tercatat sebanyak 16.70 kasus, 451 diantaranya pengidap HIV/AIDS sudah meninggal serta usi produktif pengidap odha 20-29 tahun.(*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024