Jayapura (Antara Papua) - Taman Kanak-kanan (TK) YPK GKI Marthen Luther Kampkey, Abepura, Kota Jayapura, mengggelar lomba masak nasi goreng bagi orang tua dan murid didampingi guru untuk menyongsong HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Selasa.
Kepala TK YPK GKI Marthen Luther Dekontria Tuhumury didampingi empat orang guru kelas, mengatakan lomba masak tersebut merupakan rangkaian perlombaan 17 Agustus yang dibuat untuk murid-murid TK dengan harapan bisa menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
"Sebelumnya, dua hari terakhir TK Marthen Luther gelar lomba makan kerupuk, bawa lari kelereng dan lari perebutkan bendera Merah Putih, hari ini kami gelar lomba masak nasi goreng," katanya.
Menurut dia, lomba masak nasi goreng yang melibatkan orang tua, anak dan didampingi guru kelas bertujuan untuk mempererat hubungan atau komunikasi dalam pendidikan anak-anak selama TK, sehingga tercipta ruang komunikasi yang baik.
"Dalam lomba ini, anak-anak dilibatkan dalam membantu menyiapkan bahan-bahan atau bumbu untuk membuat nasi goreng. Ada komunikasi yang tercipta saat lomba itu berlangsung, nah komunikasi ini yang kami inginkan," katanya.
Dengan begitu, lanjut Dekontria, sikap dan sifat anak-anak akan terbentuk terutama karakternya, yang berani dan bisa menyampaikan hal-hal yang ingin diutarakan tanpa rasa takut, namun dengan rasa hormat.
"Lomba ini juga untuk mengingatkan anak-anak bahwa tiap 17 Agustus, itu diperingati sebagai HUT Kemerdekaan RI, mereka bisa tahu bahwa pada 17 Agustus 1945 itu merupakan hari lahirnya bangsa dan negara kita," katanya.
Termasuk mengajarkan lagu-lagu kebangsaan dengan harapan rasa nasionalisme sejak dini bagi anak-anak usia TK mulai tertanam, sehingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang tidak mudah terpengaruh paham-paham yang menyesatkan.
"Makanya orang tua selalu dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Karena dalam kurikulum yang kami gunakan, menyertakan orang tua sebagai guru awal anak-anak sejak di rumah," katanya.
Lomba masak yang digelar TK YPK GKI Marthen Luther diikuti oleh empat kelas yang dibagi dalam empat kelompok, yang melibatkan anak-anak TK untuk membuat dan menyajikan nasi goreng. (*)
Kepala TK YPK GKI Marthen Luther Dekontria Tuhumury didampingi empat orang guru kelas, mengatakan lomba masak tersebut merupakan rangkaian perlombaan 17 Agustus yang dibuat untuk murid-murid TK dengan harapan bisa menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
"Sebelumnya, dua hari terakhir TK Marthen Luther gelar lomba makan kerupuk, bawa lari kelereng dan lari perebutkan bendera Merah Putih, hari ini kami gelar lomba masak nasi goreng," katanya.
Menurut dia, lomba masak nasi goreng yang melibatkan orang tua, anak dan didampingi guru kelas bertujuan untuk mempererat hubungan atau komunikasi dalam pendidikan anak-anak selama TK, sehingga tercipta ruang komunikasi yang baik.
"Dalam lomba ini, anak-anak dilibatkan dalam membantu menyiapkan bahan-bahan atau bumbu untuk membuat nasi goreng. Ada komunikasi yang tercipta saat lomba itu berlangsung, nah komunikasi ini yang kami inginkan," katanya.
Dengan begitu, lanjut Dekontria, sikap dan sifat anak-anak akan terbentuk terutama karakternya, yang berani dan bisa menyampaikan hal-hal yang ingin diutarakan tanpa rasa takut, namun dengan rasa hormat.
"Lomba ini juga untuk mengingatkan anak-anak bahwa tiap 17 Agustus, itu diperingati sebagai HUT Kemerdekaan RI, mereka bisa tahu bahwa pada 17 Agustus 1945 itu merupakan hari lahirnya bangsa dan negara kita," katanya.
Termasuk mengajarkan lagu-lagu kebangsaan dengan harapan rasa nasionalisme sejak dini bagi anak-anak usia TK mulai tertanam, sehingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang tidak mudah terpengaruh paham-paham yang menyesatkan.
"Makanya orang tua selalu dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Karena dalam kurikulum yang kami gunakan, menyertakan orang tua sebagai guru awal anak-anak sejak di rumah," katanya.
Lomba masak yang digelar TK YPK GKI Marthen Luther diikuti oleh empat kelas yang dibagi dalam empat kelompok, yang melibatkan anak-anak TK untuk membuat dan menyajikan nasi goreng. (*)