Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 120 orang wanita prosesional dari Papua Nugini (PNG) yang tergabung dalam Assosiation of Administration Professional (ASP) berkunjung ke Jayapura, Provinsi Papua, guna melihat peran perempuan.
Mereka tiba di Kota Jayapura, Minggu (21/8) siang dari Vanimo, PNG menggunakan jalur darat.
Kepala Badan Perbatasan dan Urusan Luar Negeri Suzanna Wanggai kepada Antara, di Jayapura, Minggu, mengatakan kunjungan ratusan wanita dari PNG itu akan berlangsung hingga Minggu (28/8).
"Kunjungan ke Jayapura itu diantaranya untuk melihat langsung peranan perempuan di Papua," ujar Suzanna Wanggai.
Ia mengatakan selama di Jayapura, rombongan yang dipimpin Mea Lov Isaac itu dijadwalkan melakukan berbagai kegiatan diantaranya pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua PKK Papua Ny Yulce Enembe.
Rombongan dari PNG itu juga akan melakukan pertemuan guna membahas tema hukum dan perlindungan anak dari tindak kekerasan, serta kesehatan reproduksi perempuan dan HIV AIDS.
"Juga akan mengunjungi rumah aman yang merupakan rumah perlindungan bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan di Polda Papua di Jayapura," ujarnya.
Anggota AAP PNG itu berasal dari berbagai profesi diantaranya, guru, dokter maupun pengacara. (*)
Mereka tiba di Kota Jayapura, Minggu (21/8) siang dari Vanimo, PNG menggunakan jalur darat.
Kepala Badan Perbatasan dan Urusan Luar Negeri Suzanna Wanggai kepada Antara, di Jayapura, Minggu, mengatakan kunjungan ratusan wanita dari PNG itu akan berlangsung hingga Minggu (28/8).
"Kunjungan ke Jayapura itu diantaranya untuk melihat langsung peranan perempuan di Papua," ujar Suzanna Wanggai.
Ia mengatakan selama di Jayapura, rombongan yang dipimpin Mea Lov Isaac itu dijadwalkan melakukan berbagai kegiatan diantaranya pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua PKK Papua Ny Yulce Enembe.
Rombongan dari PNG itu juga akan melakukan pertemuan guna membahas tema hukum dan perlindungan anak dari tindak kekerasan, serta kesehatan reproduksi perempuan dan HIV AIDS.
"Juga akan mengunjungi rumah aman yang merupakan rumah perlindungan bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan di Polda Papua di Jayapura," ujarnya.
Anggota AAP PNG itu berasal dari berbagai profesi diantaranya, guru, dokter maupun pengacara. (*)