Jayapura (Antara Papua) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI menggelar pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi birokrat, akademisi, dan tokoh masyarakat di Kota Jayapura Provinsi Papua, Selasa.
Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas RI Laksamana Muda TNI Ir Yuhastihar MM mewakili Gubernur Lemhanas kepada wartawan mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan memupuk semangat kebangsaan untuk mendukung pembangunan nasional.
"Sebagaimana kita ketahui dalam pelaksanaan pembangunan nasional banyak hal yang menjadi kendala, salah satunya adalah semangat kebersamaan dan semangat gotong-royong yang tadinya merupakan nilai-nilai jati diri luhur bangsa Indonesia namun sudah mulai luntur," katanya lagi.
Yuhastihar didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian, Ketua Panitia Penyelenggara Brigjen TNI Asrobudi, Danlantamal Jayapura, perwakilan Kejati Papua, dan Bupati Sarmi Mesak Manibor juga mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang menjadi salah satu pengaruh sangat kental bagi tatanan kehidupan masyarakat.
"Karena itu, kita harus memagar diri, supaya gangguan-gangguan dari luar dan dalam bisa ditangkal khususnya dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia," katanya pula.
Untuk itulah, kata dia, pemantapan nilai-nilai kebangsaan itu digelar, di antaranya dilaksanakan di Kota Jayapura guna membangun kesadaran kolektif, kesadaran bersama agar bisa bersinergi dalam pembangunan nasional sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita bangsa.
"Memang ini untuk pertama kali digelar di Papua. Lemhanas RI juga terbatas kemampuannya, sehingga kegiatan ini baru tiga tahun terakhir diintensifkan. Mudah-mudahan, kami berharap, walaupun ini pertama kalinya bukan berarti ini tidak diprioritaskan tapi sama saja semua daerah akan kami laksanakan kegiatan seperti," katanya lagi.
Kriteria warga yang berhak mengikuti kegiatan Lemhanas, menurut jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa segenap warga Indonesia mempunyai hak yang sama.
"Sebetulnya kegiatan ini idealnya bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, tetapi keterbatasan program sehingga kami menggunakan strategi seperti multilevel marketing," kata dia.
"Artinya kami merekrut pada tahap awal ini para tokoh, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrat, dan akademisi. Kami berharap mereka akan menjadi agen-agen perpanjangan tangan untuk melakukan kegiatan yang sama di lingkungan masing-masing," ujarnya lagi.
Kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi kalangan birokrat, akademisi, dan tokoh masyarakat itu dijadwalkan digelar selama seminggu dengan sejumlah materi yang akan dibawakan oleh pemateri dari Lemhanas RI. (*)
Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas RI Laksamana Muda TNI Ir Yuhastihar MM mewakili Gubernur Lemhanas kepada wartawan mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan memupuk semangat kebangsaan untuk mendukung pembangunan nasional.
"Sebagaimana kita ketahui dalam pelaksanaan pembangunan nasional banyak hal yang menjadi kendala, salah satunya adalah semangat kebersamaan dan semangat gotong-royong yang tadinya merupakan nilai-nilai jati diri luhur bangsa Indonesia namun sudah mulai luntur," katanya lagi.
Yuhastihar didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian, Ketua Panitia Penyelenggara Brigjen TNI Asrobudi, Danlantamal Jayapura, perwakilan Kejati Papua, dan Bupati Sarmi Mesak Manibor juga mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang menjadi salah satu pengaruh sangat kental bagi tatanan kehidupan masyarakat.
"Karena itu, kita harus memagar diri, supaya gangguan-gangguan dari luar dan dalam bisa ditangkal khususnya dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia," katanya pula.
Untuk itulah, kata dia, pemantapan nilai-nilai kebangsaan itu digelar, di antaranya dilaksanakan di Kota Jayapura guna membangun kesadaran kolektif, kesadaran bersama agar bisa bersinergi dalam pembangunan nasional sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita bangsa.
"Memang ini untuk pertama kali digelar di Papua. Lemhanas RI juga terbatas kemampuannya, sehingga kegiatan ini baru tiga tahun terakhir diintensifkan. Mudah-mudahan, kami berharap, walaupun ini pertama kalinya bukan berarti ini tidak diprioritaskan tapi sama saja semua daerah akan kami laksanakan kegiatan seperti," katanya lagi.
Kriteria warga yang berhak mengikuti kegiatan Lemhanas, menurut jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa segenap warga Indonesia mempunyai hak yang sama.
"Sebetulnya kegiatan ini idealnya bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, tetapi keterbatasan program sehingga kami menggunakan strategi seperti multilevel marketing," kata dia.
"Artinya kami merekrut pada tahap awal ini para tokoh, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrat, dan akademisi. Kami berharap mereka akan menjadi agen-agen perpanjangan tangan untuk melakukan kegiatan yang sama di lingkungan masing-masing," ujarnya lagi.
Kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi kalangan birokrat, akademisi, dan tokoh masyarakat itu dijadwalkan digelar selama seminggu dengan sejumlah materi yang akan dibawakan oleh pemateri dari Lemhanas RI. (*)