Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menggelar rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat hal ini dilakukan guna menjaga stabilitas harga jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Bumi Cenderawasih.
Penjabat Sekda Papua Yohanes Walilo di Jayapura, Selasa, mengatakan saat ini perkembangan inflasi pada November 2024 secara bulan ke bulan yakni sebesar 1,41 persen.
“Oleh sebab itu rapat koordinasi ini perlu dilakukan agar stabilitas harga menjelang hari raya seperti ini tetap terjaga,” katanya.
Menurut Yohanes, sedangkan secara tahunan inflasi juga mengalami kontraksi sebesar 2,46 persen sehingga ini menjadi tugas bersama TPID untuk bagaimana ada upaya dalam mengendalikan harga.
“Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) selain itu juga peringkat inflasi Papua kini berada di posisi 13 inflasi di mana hal ini dikarenakan adanya peningkatan harga pada tomat dan bawang merah,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu kegiatan rapat yang dilakukan selama dua hari ini dimanfaatkan mencari solusi agar pada Desember inflasi Papua tidak sebesar November yakni 1,41 persen.
“Kami pemerintah tidak bisa jalan sendiri sehingga perlu ada kerja sama dengan semua pihak baik itu Bank Indonesia, Badan Pangan Nasional dan Forkompimda lainnya.Mari bersama menyelesaikan tugas ini agar dapat kembali ke posisi lima besar inflasi terendah,”katanya.
Dia menambahkan apalagi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto di mana inflasi daerah sangat ditentukan oleh sinkronisasi dan kolaborasi antar TPID baik provinsi, kabupaten dan kota serta stakeholder lainnya.
“Kami berharap melalui kegiatan ini juga TPID Papua sudah mulai melakukan pemetaan komoditas pangan unggulan pada setiap kabupaten kota,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, telah dilakukan rapat koordinasi TPID provinsi, kabupaten dan kota serta dilakukan juga penandatangan kesepakatan dalam memperkuat pemantauan dan pengawasan di Provinsi Papua bertempat Kota Jayapura, Papua, Selasa (17/12).