Jayapura (Antara Papua) - Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Papua menargetkan dua medali emas pada pelaksanaan PON XIX Jawa Barat.
"Kemarin tim putra sudah tiba di Bandung, kemudian tim putri sudah tiba di Bekasi. target kita untuk tim putri indoor dan voli pasir itu emas," ujar Ketua Umum Pengprov PBVSI Papua Paulus Waterpauw, di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa PBVSI Papua sudah mempersiapkan tim sedini mungkin agar para atlet dapat memiliki fisik baik dan meraih target yang ditetapkan.
"Saya lihat dari kemampuan pembentukan selama delapan bulan, kita sudah mencuri start untuk TC," katanya.
"Saya lihat fisik anak-anak kuat sekali. Dalam event seperti ini, dalam pertandingan yang panjang, biasanya tim yang memiliki stamina yang stabil yang akan memenangkan pertandingkan, dan anak-anak ini siap untuk itu," sambung Paulus yang juga menjabat sebagai Kapolda Papua.
Diakuinya kini di tim putri voli indoor Papua memiliki hambatan karena beberapa pemainnya ada yang sedang mengikuti pendidikan kepolisian. Namun pihaknya tengah berusaha untuk bisa mengatasi masalah tersebut.
"Memang yang sedikit menganggu optimisme besar tim, itu ada tiga pemain kita yang sedang mengikuti pendidikan Polwan di Ciputat. Kemarin Dirlantas sudah kita perintahkan untuk mengkomunikasikan agar mereka bisa ikut memperkuat tim saat PON," katanya.
Paulus yang berpangkat Inspektur Jendral Polisi itu menambahkan bahwa PBVSI Papua sudah bersiap bila pemain-pemain tersebut tetap tidak bisa memperkuat tim di PON XIX.
"Prinsipnya saya sudah sampaikan untuk para pelatih dan asisten, yang ada ini harus dimatangkan agar siap untuk bertanding. Kita ambil keputusan terburuknya bila mereka belum bisa mendapatkan izin untuk ikut bergabung dengan tim kita," ujarnya lagi. (*)
"Kemarin tim putra sudah tiba di Bandung, kemudian tim putri sudah tiba di Bekasi. target kita untuk tim putri indoor dan voli pasir itu emas," ujar Ketua Umum Pengprov PBVSI Papua Paulus Waterpauw, di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa PBVSI Papua sudah mempersiapkan tim sedini mungkin agar para atlet dapat memiliki fisik baik dan meraih target yang ditetapkan.
"Saya lihat dari kemampuan pembentukan selama delapan bulan, kita sudah mencuri start untuk TC," katanya.
"Saya lihat fisik anak-anak kuat sekali. Dalam event seperti ini, dalam pertandingan yang panjang, biasanya tim yang memiliki stamina yang stabil yang akan memenangkan pertandingkan, dan anak-anak ini siap untuk itu," sambung Paulus yang juga menjabat sebagai Kapolda Papua.
Diakuinya kini di tim putri voli indoor Papua memiliki hambatan karena beberapa pemainnya ada yang sedang mengikuti pendidikan kepolisian. Namun pihaknya tengah berusaha untuk bisa mengatasi masalah tersebut.
"Memang yang sedikit menganggu optimisme besar tim, itu ada tiga pemain kita yang sedang mengikuti pendidikan Polwan di Ciputat. Kemarin Dirlantas sudah kita perintahkan untuk mengkomunikasikan agar mereka bisa ikut memperkuat tim saat PON," katanya.
Paulus yang berpangkat Inspektur Jendral Polisi itu menambahkan bahwa PBVSI Papua sudah bersiap bila pemain-pemain tersebut tetap tidak bisa memperkuat tim di PON XIX.
"Prinsipnya saya sudah sampaikan untuk para pelatih dan asisten, yang ada ini harus dimatangkan agar siap untuk bertanding. Kita ambil keputusan terburuknya bila mereka belum bisa mendapatkan izin untuk ikut bergabung dengan tim kita," ujarnya lagi. (*)