Jayapura (Antara Papua) - Satgas Yonif Mekanik 516/CY berupaya menumbuhkan pemahaman bela negara sehingga menggelar sosialisasi bela negara di kalangan pendidik dan staf SMAK St Arnoldus Janssen, di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Rabu (31/8).
Komandan Satgas Yonif Mekanik 516/CY Letkol Inf Lukman Hakim mengatakan sosialisasi tersebut dipandang penting, guna mencegah ancaman yang cukup potensial diakibatkan perubahan globalisasi yang berdampak negatif.
"Sosialisasi ini juga dalam rangka pelatihan kepemimpinan pendidik dan tenaga kependidikan guna peningkatan mutu sekolah," ujarnya dalam rilis yang diterima Antara di Jayapura, Kamis.
Ia mengatakan bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, dalam menjalin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara secara luas.
Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik Indonesia.
Perubahan yang ada tentunya ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tetapi ada juga perubahan yang negatif yang pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami dalam menumbuhkembangkan jiwa kesadaran bela negara guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri," ujar Letkol Lukman.
Bela negara, kata dia, tidak harus selalu mengangkat senjata menghadapi musuh, tetapi keterlibatan masyarakat sipil dalam bela negara secara non fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan positif dalam segala situasi.
"Salah satunya berperan aktif meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum atau undang-undang," ujarnya.
Sedangkan Kepala SMAK St Arnoldus Janssen, Dominikus Dagum SPd MMPd yang juga mewakili Pimpinan Dekenat Keerom mengucapkan terima kasih atas sosialisasi dan pemahaman belanegara yang disampaikan oleh Satgas Yonif 516/CY.
"Saya berharap kegiatan bela negara juga diberikan kepada peserta didiknya melalui kegiatan Pramuka dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya," katanya.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Pastor Kepala Paroki Sang Penabur Skanto Kabupaten Keerom dengan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Pendidik dan Kependidikan guna meningkatkan mutu sekolah SMAK St Arnoldus Janssen Keerom, yang diketuai oleh Ubaldus Loza. (*/adv)
Komandan Satgas Yonif Mekanik 516/CY Letkol Inf Lukman Hakim mengatakan sosialisasi tersebut dipandang penting, guna mencegah ancaman yang cukup potensial diakibatkan perubahan globalisasi yang berdampak negatif.
"Sosialisasi ini juga dalam rangka pelatihan kepemimpinan pendidik dan tenaga kependidikan guna peningkatan mutu sekolah," ujarnya dalam rilis yang diterima Antara di Jayapura, Kamis.
Ia mengatakan bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, dalam menjalin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara secara luas.
Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik Indonesia.
Perubahan yang ada tentunya ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tetapi ada juga perubahan yang negatif yang pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami dalam menumbuhkembangkan jiwa kesadaran bela negara guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri," ujar Letkol Lukman.
Bela negara, kata dia, tidak harus selalu mengangkat senjata menghadapi musuh, tetapi keterlibatan masyarakat sipil dalam bela negara secara non fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan positif dalam segala situasi.
"Salah satunya berperan aktif meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum atau undang-undang," ujarnya.
Sedangkan Kepala SMAK St Arnoldus Janssen, Dominikus Dagum SPd MMPd yang juga mewakili Pimpinan Dekenat Keerom mengucapkan terima kasih atas sosialisasi dan pemahaman belanegara yang disampaikan oleh Satgas Yonif 516/CY.
"Saya berharap kegiatan bela negara juga diberikan kepada peserta didiknya melalui kegiatan Pramuka dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya," katanya.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Pastor Kepala Paroki Sang Penabur Skanto Kabupaten Keerom dengan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Pendidik dan Kependidikan guna meningkatkan mutu sekolah SMAK St Arnoldus Janssen Keerom, yang diketuai oleh Ubaldus Loza. (*/adv)