Jayapura (Antara Papua) - Jajaran Koramil 1701-22/Muara Tami membantu para pedagang membangun lapak sementara agar bisa tetap berjualan, setelah 202 unit kios di pasar perbatasan RI-PNG di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, ludes terbakar pada Sabtu (27/8).
Pada Jumat (2/9), Danramil 1701-22/Muara Tami, Kapten Inf S. Kadir mengerahkan para Babinsa beserta warga untuk membantu membangun lapak atau tempat berjualan sementara, sambil menunggu kios pasar dibangun kembali.
Pascakebakaran, aktifitas di Pasar Perbatasan RI-PNG di Skouw itu terhenti, sehingga perlu dibangun lapak sementara, untuk memenuhi permintaan konsumen atas barang kebutuhan pokok.
Menurut Danramil, setelah sepekan insiden kebakaran pasar perbatasan itu, belum ada bantuan logistik maupun material bangunan dari pemerintah daerah.
"Sampai sekarang belum ada bantuan logistik maupun material bangunan dari pemerintah daerah, material bangunan yang digunakan untuk lapak sementara ditanggung oleh para pemilik kios masing-masing, sedangkan pengerjaannya kita lakukan bersama-sama, kami dari Koramil hanya bisa menyumbang tenaga saja, karena bagaimanapun juga kami adalah bagian dari masyarakat sekitar pasar ini, sedikit banyak kami dapat merasakan duka yang mereka alami," ujarnya
Ia berharap pembangunan lapak sementara itu dapat dirampungkan segera mungkin agar aktivitas perdagangan kembali terjadi.
Sedangkan Y. Naibuti, salah seorang pedagang yang menjadi korban kebakaran mewakili korban kebakaran lainnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu membantu mereka mendirikan lapak sementara.
Selain membantu membangun lapak sementara, jajaran Koramil Muara Tami juga menggelar patroli rutin, bersama aparat kepolisian setempat, guna mencegah berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan bersama.
"Sampai sekarang belum diketahui penyebab kebakaran atau masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Untuk itu guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, anggota Koramil 1701-22/Muara Tami bekerja sama dengan Polsek Muara Tami serta Satgas Pamtas Yonif 122/TS melaksanakan patroli dan pengamanan secara terus menerus," ujar Danramil. (*/adv)
Pada Jumat (2/9), Danramil 1701-22/Muara Tami, Kapten Inf S. Kadir mengerahkan para Babinsa beserta warga untuk membantu membangun lapak atau tempat berjualan sementara, sambil menunggu kios pasar dibangun kembali.
Pascakebakaran, aktifitas di Pasar Perbatasan RI-PNG di Skouw itu terhenti, sehingga perlu dibangun lapak sementara, untuk memenuhi permintaan konsumen atas barang kebutuhan pokok.
Menurut Danramil, setelah sepekan insiden kebakaran pasar perbatasan itu, belum ada bantuan logistik maupun material bangunan dari pemerintah daerah.
"Sampai sekarang belum ada bantuan logistik maupun material bangunan dari pemerintah daerah, material bangunan yang digunakan untuk lapak sementara ditanggung oleh para pemilik kios masing-masing, sedangkan pengerjaannya kita lakukan bersama-sama, kami dari Koramil hanya bisa menyumbang tenaga saja, karena bagaimanapun juga kami adalah bagian dari masyarakat sekitar pasar ini, sedikit banyak kami dapat merasakan duka yang mereka alami," ujarnya
Ia berharap pembangunan lapak sementara itu dapat dirampungkan segera mungkin agar aktivitas perdagangan kembali terjadi.
Sedangkan Y. Naibuti, salah seorang pedagang yang menjadi korban kebakaran mewakili korban kebakaran lainnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu membantu mereka mendirikan lapak sementara.
Selain membantu membangun lapak sementara, jajaran Koramil Muara Tami juga menggelar patroli rutin, bersama aparat kepolisian setempat, guna mencegah berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan bersama.
"Sampai sekarang belum diketahui penyebab kebakaran atau masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Untuk itu guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, anggota Koramil 1701-22/Muara Tami bekerja sama dengan Polsek Muara Tami serta Satgas Pamtas Yonif 122/TS melaksanakan patroli dan pengamanan secara terus menerus," ujar Danramil. (*/adv)