Timika (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menargetkan pada 2020 daerah itu bebas filariasis atau penyakit kaki gajah.
"Ini tahun kedua untuk program minum obat di Mimika. Kita berharap di tahun 2020 Mimika sudah bebas," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, Reynol Ubra di Timika, Minggu.
Dinkes Mimika akan menjadikan setiap program kesehatan yang dicanangkan secara nasional untuk menjadi program rutin setiap tahun di Mimika. Hal ini dimaksudkan agar program-program tersebut tidak menjadi eksklusif dan mudah dilaksanakan oleh puskesmas.
Dinkes Mimika akan benar-benar mempersiapkan program bebas kaki gajah pada tahun 2017 sehingga dapat berjalan optimal.
Ia menuturkan sesuai pencanangan pada November sebagai bulan eliminasi kaki gajah, dari 23 Puskesmas yang ada di Timika sebagian besar sudah menyelenggarakan minum obat bersamaan dengan bulan imunisasi anak sekolah.
Tahun ini Dinkes menargetkan rata-rata 80 persen target penduduk Mimika minum obat pencegahan kaki gajah. Berdasarkan hasil evaluasi saat ini program minum obat pencegahan kaki gajah sudah mencakup 60 persen.
"Untuk semua pegawai di lingkungan Pemkab Mimika nanti kita akan sama-sama minum obat pada 14 November mendatang," ujarnya.
Dinas Kesehatan pada 10 November lalu bersama-sama dengan salah satu organisasi profesi telah melakukan pemeriksaan kaki gajah di salah satu wilayah di Timika. Dari 35 orang yang diperiksa ternyata tidak ada yang positif kaki gajah.
Hal tersebut, menurut Reynol, merupakan hal yang baik. Timika termasuk salah satu daerah endemis dengan terdapat jenis-jenis nyamuk fektor penular penyakit kaki gajah. (*)
"Ini tahun kedua untuk program minum obat di Mimika. Kita berharap di tahun 2020 Mimika sudah bebas," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, Reynol Ubra di Timika, Minggu.
Dinkes Mimika akan menjadikan setiap program kesehatan yang dicanangkan secara nasional untuk menjadi program rutin setiap tahun di Mimika. Hal ini dimaksudkan agar program-program tersebut tidak menjadi eksklusif dan mudah dilaksanakan oleh puskesmas.
Dinkes Mimika akan benar-benar mempersiapkan program bebas kaki gajah pada tahun 2017 sehingga dapat berjalan optimal.
Ia menuturkan sesuai pencanangan pada November sebagai bulan eliminasi kaki gajah, dari 23 Puskesmas yang ada di Timika sebagian besar sudah menyelenggarakan minum obat bersamaan dengan bulan imunisasi anak sekolah.
Tahun ini Dinkes menargetkan rata-rata 80 persen target penduduk Mimika minum obat pencegahan kaki gajah. Berdasarkan hasil evaluasi saat ini program minum obat pencegahan kaki gajah sudah mencakup 60 persen.
"Untuk semua pegawai di lingkungan Pemkab Mimika nanti kita akan sama-sama minum obat pada 14 November mendatang," ujarnya.
Dinas Kesehatan pada 10 November lalu bersama-sama dengan salah satu organisasi profesi telah melakukan pemeriksaan kaki gajah di salah satu wilayah di Timika. Dari 35 orang yang diperiksa ternyata tidak ada yang positif kaki gajah.
Hal tersebut, menurut Reynol, merupakan hal yang baik. Timika termasuk salah satu daerah endemis dengan terdapat jenis-jenis nyamuk fektor penular penyakit kaki gajah. (*)