Jayapura (Antara Papua) - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku Papua menyatakan akan menyesuaikan pasokan BBM ke Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, yang hingga kini masih terbatas.

"Kuota untuk Intan Jaya perbulannya premium 15 kl dan solar 10 kl. Ini akan dievaluasi terus, kalau ada pertumbuhan konsumsi akan kita sesuaikan," ujar Manager Ritel Pertamina MOR VIII Zibali Hisbuh Masih, di Jayapura, Kamis.

Ia menjelaskan penyaluran BBM bersubsidi di Kabupaten intan jaya baru berlangsung satu bulan, dan hingga kini Pertamina belum memiliki data pasti kebutuhan BBM di wilayah tersebut.

"Untuk awal kita ingin menditeksi berapa sebenarnya kebutuhan `reel` di sana," kata dia.

Zibali mengakui bila masih ada masyarakat yang membeli BBM eceran menandakan bahwa pasokan BBM di daerah tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan yang ada.

"Saya kita nanti kita sesuaikan, ini salah satu tugas di fase kedua untuk bagaimana memastikan suplainya terus berkelanjutan sehingga masyarakat belinya di APMS, bukan di pengecer," ujarnya lagi.

Mengenai distribusi BBM ke Intan Jaya yang belum menggunakan "Air Tractor", menurutnya hal itu dikarenakan pesawat yang dioperasionalkan "Pelita Air Service" tersebut memiliki jadwal yang padat.

"`Air Tractor` yang ada sudah mengcover empat daerah, yaitu Puncak, Membramo Tengah, Yalmo dan Tolikara. Jadi ini lebih ke aspek teknis saja. Rencananya kita mau tambah lagi, mungkin Desember ini ada tambahan satu lagi untuk di Papua," katanya.

Sementara mengenai pasokan BBM yang kemudian dijual para pengecer, Zibali menilai hal tersebut dilakukan di Kabubaten Nabire dan belum dapat dipastikan modus pembeliannya.

"Pada pelaksanaan di lapangan yang membeli BBM di SPBU tidak dalam jumlah besar tapi berulang, ini yang teman-teman dari SPBu atau APMS kesulitan menditeksinya," ujarnya lagi. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024