Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mewacanakan pembangunan kereta cepat ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Kota Jayapura-Sentani untuk memperlancar arus transportasi saat pelaksanaan PON XX pada 2020.

"Pembangunan LRT dari stadion Mandala, Kota Jayapura hingga Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, sepanjang 37 kilometer," ujar Dominggus Urbon, Konsultan Perencana Pembangunan LRT Papua, di sela-sela konsultasi publik penyusunan amdal, di Jayapura, Jumat.

Ia menjelaskan LRT tersebut tidak hanya diperuntukan bagi pelaksanaan PON 2020, tetapi juga guna mempromosikan keindahan alam di kawasan tersebut kepada para pengunjung.

"Pembangunan jalur kereta api antara Stadion Mandala ke Sentani selain mewujudkan penyelenggaraan transportasi publik yang efektif dan efisien juga menyasar wisata Kota Jayapura," kata dia.

Dominggus menjabarkan bahwa konstruksi pembangunan rel kereta api LRT itu menggunakan jembatan jalur layang (elevated) untuk membatasi ekspolitasi lahan, mengingat lahan di Papua cukup mahal.

"Kita tahu harga pembebasan tanah di Papua cukup mahal, sehingga pembangunan rel ini menggunakan `elevated` sepanjang jalan Jayapura-Sentani, hanya di beberapa lokasi saja yang nanti akan terpisah dari ruas jalan umum, karena tofografi kota Jayapura yang berbukit dan pantai," ujarnya lagi.

Sementara optimalisasai pembangunan LRT ini juga ditinjau dari aspek pemilikan tanah, kepadatan lalu lintas dan ekosistim yang ada maupun sistim tofografi sehingga dihindari adanya terowongan.

Sedangkan Sekretaris Badan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Emmy Mandosir menilai rancana pembangunan LRT di Jayapura cukup strategis untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, namun perencanaan amdalnya harus dikaji secara menyeluruh.

"Kita tidak hanya melihat kebutuhan transportasi pembangunan LRT itu semata, tetapi kita harus melakukan kajian secara menyeluruh tentang perencaan amdalnya," kata dia. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024