Merauke (Antara Papua) - Kepolisian Resort Merauke, Provinsi Papua, menyimpulkan insiden terjepit pintu "lift" di rumah makan cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) Merauke yang mengakibatkan Andi Faizal Fahri Ramadhan tewas, pada 26 November lalu, diakibatkan oleh kelalaian sendiri.
"Kami sudah olah TKP, kami akan oleh TKP kembali sambil menunggu teknisi dari Surabaya datang. Kesimpulan sementara dari keterangan beberapa saksi, akibat `human error`," kata Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Praja Ghandha Wiratama, di Merauke, Selasa.
Ia mengatakan pintu "lift" di gedung KFC Merauke itu tidak dilengkapi sensor panas tubuh.
"Itu `lift` barang jadi bentuknya kecil dan tidak diperbolehkan untuk orang. Jadi tidak ada sensor tubuh, semua manual," katanya.
Insiden terjepit pintu "lift" itu dilaporkan Hendrik kepada aparat kepolisian, setelah gagal memberi pertolongan terhadap rekan kerjanya itu.
Awalnya, Hendrik mendengar suara teriakan dari dalam "lift" sehingga ia mencoba mendekati sumber suara.
Saat itu, ia melihat Andi Faizal sedang terjepit pada pintu "lift" dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.
Hendrik sempat mendatangi Kantor SAR Merauke guna meminta bantuan pertolongan mengeluarkan Andi dari jepitan pintu "lift", hingga Andi dibawah ke RSUD Merauke, namun korban tidak bisa diselamatkan.
Selanjutnya, Hendrik melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian setempat.
Meskipun insiden terjepit pintu "lift" itu belum lama terjadi, namun hingga Selasa (29/11) siang, KFC pertama di Kabupaten Merauke ini tetap ramai dikunjungi.
Bahkan beberapa pelajar SMA yang masih mengenakan pakaian seragam juga menyempatkan diri mengunjungi pusat perbelanjaan modern pada gedung dua lantai itu. (*)
"Kami sudah olah TKP, kami akan oleh TKP kembali sambil menunggu teknisi dari Surabaya datang. Kesimpulan sementara dari keterangan beberapa saksi, akibat `human error`," kata Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Praja Ghandha Wiratama, di Merauke, Selasa.
Ia mengatakan pintu "lift" di gedung KFC Merauke itu tidak dilengkapi sensor panas tubuh.
"Itu `lift` barang jadi bentuknya kecil dan tidak diperbolehkan untuk orang. Jadi tidak ada sensor tubuh, semua manual," katanya.
Insiden terjepit pintu "lift" itu dilaporkan Hendrik kepada aparat kepolisian, setelah gagal memberi pertolongan terhadap rekan kerjanya itu.
Awalnya, Hendrik mendengar suara teriakan dari dalam "lift" sehingga ia mencoba mendekati sumber suara.
Saat itu, ia melihat Andi Faizal sedang terjepit pada pintu "lift" dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.
Hendrik sempat mendatangi Kantor SAR Merauke guna meminta bantuan pertolongan mengeluarkan Andi dari jepitan pintu "lift", hingga Andi dibawah ke RSUD Merauke, namun korban tidak bisa diselamatkan.
Selanjutnya, Hendrik melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian setempat.
Meskipun insiden terjepit pintu "lift" itu belum lama terjadi, namun hingga Selasa (29/11) siang, KFC pertama di Kabupaten Merauke ini tetap ramai dikunjungi.
Bahkan beberapa pelajar SMA yang masih mengenakan pakaian seragam juga menyempatkan diri mengunjungi pusat perbelanjaan modern pada gedung dua lantai itu. (*)