Biak (Antara Papua) - Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kelas A Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, menghentikan pencarian kapal KLM Alhidayah yang hilang saat melakukan perjalanan pelabuhan Teba Kasonaweja Kabupaten Mamberamo Raya pada 27 Desember 2016.

Kepala Basarnas Biak Iwan Rosyadi dihubungi di Biak, Senin, mengatakan sesuai prosedur operasi pencarian korban kapal hilang selama tujuh hari telah dilakukan tim gabungan Basarnas sejak diterima laporan.

"Tim Basarnas sudah maksimal berupaya mencari sesuai perhitungan pergeseran target di air serta tempat-tempat mungkin disinggahi kapal tetapi belum mendapatkan kejelasan KLM Alhidayah," ujarnya,

Kepala Basarnas Biak Iwan menyebut dalam pencarian KLM ALhidayah yang hilang pihaknya juga telah melibatkan tim Basarnas Jayapura untuk melakukan pencarian hingga ke perairan Utara Sarmi.

"Upaya pencarian sesuai prosedur sudah dilakukan namun karena sudah mencapai batas waktu operasi maka pencarian KLM Alhidayah dihentikan," katanya.

Berdasarkan data perjalanan kapal motor Alhidayah dengan tujuan ke Kabupaten Mamberamo Raya membawa berbagai jenis barang campuran kebutuhan pokok bersama 10 penumpang dari Biak berangkat 27 Desember 2016.

Sesuai waktu pelayaran KLM Alhidayah ke pelabuhan Mambaremo Raya diperkirakan tiba pada 1 Jnauari 2017 tetapi hingga 9 Januari 2017 belum juga ditemukan.

Enam anak buah kapal KLM Alhidayah yang hilang itu di antaranya Arif (nakhoda), akbar (kepala kamar mesin), Anto, Anwar, Yoyo dan Ape.

Sedangkan empat penumpang kapal Alhidayah yang ikut berlayar diantaranya Abdul Gaffur (anggota Polsek Mamberamo), Gappar (pedagang), Boy serta satu penumpang lain belum diketahui identitasnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024