Jayapura (Antara Papua) - Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua mendorong para pimpinan atau General Manager (GM) perhotelan membina sumber daya manusia (SDM) lokal agar mereka siap menghadapi persaingan di masa mendatang.

"Ke depan SDM dari luar negeri punya kemampuan dan sudah bisa bekerja di sini. Jadi harapan saya untuk para GM, bagaimana melatih tenaga-tenaga lokal untuk bisa bersaing dengan tenaga dari luar, ini adalah tantangan," ujar Ketua Umum PHRI Papua Sahril Hasan, di Jayapura, Jumat.

Ia menyerukan kepada para GM perhotelan yang umumnya berasal dari luar Papua bahwa tugas mereka tidak hanya untuk menjalankan operasional hotelnya saja, namun ada tanggung jawab sosial yang juga harus diemban.

"Memimpin di Jayapura tidak hanya sekedar mengelola hotel, tetapi bagaimana sekaligus menjadi guru karena kita masih sangat banyak kekurangan SDM," kata dia.

Sementara GM Fave Hotel Jayapura Johan Lolong mengaku pihaknya yang baru resmi beroperasi pada 18 Januari 2017 mengalami kesulitan dalam mencari tenaga lokal di bidang perhotelan.

"Kami juga hadir untuk ikut membantu menciptakan lapangan kerja yang bisa di isi oleh putra-putra daerah. Saya akui di sini cukup sulit mencari tenaga kerja yang handal, khususnya orang asli Papua," katanya.

Menurutnya manajemen Fave Hotel Jayapura ingin paling tidak 40 persen dari total pekerjanya adalah orang asli Papua, tapi pada pelaksanaannya jumlah tersebut sulit untuk dipenuhi.

"Kami sudah berusaha melalui berbagai cara, antara lain ke BLK, kemudian ke sekolah-sekolah pariwisata agar kita bisa mendapatkan suport dari institusi pendidikan agar mereka bisa meneyediakan tenaga terampil di bidang ini," ujar Johan. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024