Jayapura (Antara Papua) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Vanimo, Papua Nugini (PNG), Elmar Lubis mengatakan daya beli kebutuhan pokok warga PNG di pasar perbatasan Skouw-Wutung, di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, meningkat setiap tahun.

"Berdasarkan data, pada 2015 hampir Rp18 miliar pemasukan yang didapatkan dari perdagangan di pasar perbatasan, dan 2016 mengalami peningkatan," kata Elmar Lubis tanpa menyebut nilai peningkatannya, saat bertemu Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab di Skouw-Wutung, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Rabu.

Berbicara soal kebutuhan pokok, kata dia, warga PNG yang menetap dekat wilayah perbatasan Indonesia, di Skouw, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua, seringkali memenuhi kebutuhan sandang dan pangan dari pasar perbatasan.

"Baik dinamika manusianya ataupun perdagangan selalu naik. Mereka selalu berkunjung ke perbatasan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Saya tidak bisa sebutkan satu persatu apa saja yang menjadi kebutuhan warga PNG, tetapi mereka bisa dapatkan di pasar perbatasan yang ada di wilayah kita.

"Sampai kebutuhan material bangunan, elektronik dan obat-obatan mereka beli dari warga kami (Indonesia) di perbatasan, artinya ada geliat ekonomi yang baik di sini dan bisa mendatangkan keuntungan bagi pedagang," sambungnya.

Sementara terkait pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang hampir rampung pembangunannya, Elmar mengakui bahwa warga PNG menyambut positif.

"Hanya saja mereka (warga PNG) tidak kemukakan secara terbuka. Kita lihat saja seperti di negara-negara lain kan. Apalagi mereka tahu bahwa kebutuhan pokok yang mereka inginkan sulit didapatkan di negaranya sehingga berbelanja ke sini," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024