Jayapura (Antara Papua) - Pasangan calon Benhur Tommy Mano-H. Rustam Saru (BTM-Harus) meraih 116.006 suara atau 83,7 persen suara dari total 135.575 suara sah pada pilkada serentak 15 Februari 2017 di Kota Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua, berdasarkan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara, dalam rapat pleno yang digelar KPU Provinsi Papua, di Jayapura, Rabu (22/2).
BTM-Harus mengalahkan kotak kosong atau merupakan pasangan calon tunggal dalam pesta demokrasi di ibu kota provinsi paling timur Indonesia.
Rapat pleno itu semestinya digelar KPU Kota Jayapura namun KPU Provinsi Papua mengambil alih, lantaran ketua dan sejumlah komisioner KPU Kota Jayapura diberhentikan terkait polemik administrasi pasangan calon peserta pilkada, beberapa waktu lalu.
Rapat pleno terbuka untuk umum itu berlangsung di salah satu hotel di Jalan Percetakan Kota Jayapura dipimpin Ketua KPU Papua Adam Arisoy.
Ketua KPU Papua Adam Arisoy dalam rapat pleno terbuka KPU Kota Jayapura mengatakan jumlah suara sah tercatat 135.575 suara sah dan pasangan BTM-HaRus memperoleh suara 116.006 suara dan jumlah kotak kosong tercatat 21.569 suara.
Pascarapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara itu, masyarakat diberi waktu tiga hari jika ingin mengajukan gugatan terhadap keputusan rapat pleno sebelum ditetapkan tanggal 8 Maret mendatang.
Rapat pleno KPU Kota Jayapura yang berlangsung hingga pukul 22.30 wit itu dijaga 300 aparat keamanan gabungan yang terdiri dari polisi, Brimob dan satuan TNI, dan berlangsung aman.
Partisipasi pemilih rendah
Namun, partisipasi pemilih pada pilkada di Kota Jayapura itu sangat rendah.
Jika merujuk pada daftar pemilih tetap (DPT) pilkada Kota Jayapura sebanyak 308.775 pemilih, maka terdapat 173.200 orang pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias "golput" (termasuk suara tak sah), karena hanya ada sebanyak 135.575 suara sah pada pilkada tersebut .
Jumlah pemilih di Kota Jayapura sebanyak 308.775 orang itu tersebar di lima distrik/kecamatan, yang semestinya memilih di 632 tempat pemungutan suara (TPS).
Dengan demikian, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada di Kota Jayapura hanya 43,9 persen, atau jauh dari prinsip demokrasi yang ideal. (*)
BTM-Harus mengalahkan kotak kosong atau merupakan pasangan calon tunggal dalam pesta demokrasi di ibu kota provinsi paling timur Indonesia.
Rapat pleno itu semestinya digelar KPU Kota Jayapura namun KPU Provinsi Papua mengambil alih, lantaran ketua dan sejumlah komisioner KPU Kota Jayapura diberhentikan terkait polemik administrasi pasangan calon peserta pilkada, beberapa waktu lalu.
Rapat pleno terbuka untuk umum itu berlangsung di salah satu hotel di Jalan Percetakan Kota Jayapura dipimpin Ketua KPU Papua Adam Arisoy.
Ketua KPU Papua Adam Arisoy dalam rapat pleno terbuka KPU Kota Jayapura mengatakan jumlah suara sah tercatat 135.575 suara sah dan pasangan BTM-HaRus memperoleh suara 116.006 suara dan jumlah kotak kosong tercatat 21.569 suara.
Pascarapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara itu, masyarakat diberi waktu tiga hari jika ingin mengajukan gugatan terhadap keputusan rapat pleno sebelum ditetapkan tanggal 8 Maret mendatang.
Rapat pleno KPU Kota Jayapura yang berlangsung hingga pukul 22.30 wit itu dijaga 300 aparat keamanan gabungan yang terdiri dari polisi, Brimob dan satuan TNI, dan berlangsung aman.
Partisipasi pemilih rendah
Namun, partisipasi pemilih pada pilkada di Kota Jayapura itu sangat rendah.
Jika merujuk pada daftar pemilih tetap (DPT) pilkada Kota Jayapura sebanyak 308.775 pemilih, maka terdapat 173.200 orang pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias "golput" (termasuk suara tak sah), karena hanya ada sebanyak 135.575 suara sah pada pilkada tersebut .
Jumlah pemilih di Kota Jayapura sebanyak 308.775 orang itu tersebar di lima distrik/kecamatan, yang semestinya memilih di 632 tempat pemungutan suara (TPS).
Dengan demikian, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada di Kota Jayapura hanya 43,9 persen, atau jauh dari prinsip demokrasi yang ideal. (*)