Timika (Antara Papua) - Sebanyak 44 warga korban konflik di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua pada Senin siang, dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk menjalani perawatan karena mengalami luka-luka terkena anak panah dan peluru senapan angin.

Puluhan korban konflik Sugapa itu dievakuasi ke Timika menggunakan tiga kali penerbangan pesawat Avia Star. Dua penerbangan langsung dari Sugapa, sedangkan satu penerbangan dari Nabire.

Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Mimika Komisaris Polisi I Nyoman Punia di Timika Selasa, mengatakan sebanyak 28 orang korban luka-luka yang ikut dalam penerbangan pertama dan kedua langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika.

Sedangkan 16 korban luka-luka yang ikut dalam penerbangan ke tiga dievakuasi ke RSUD Mimika.

Saat turun dari tangga pesawat, beberapa korban harus dipapah oleh anggota menuju bus yang telah disediakan Polres Mimika.

"Sampai sekarang kami masih menunggu apakah masih ada korban yang akan dievakuasi ke Timika. Kami kesulitan melakukan komunikasi ke Sugapa karena lokasi di sana cukup sulit. Satu-satunya hubungan komunikasi kami hanya bisa melalui Nabire," jelas Nyoman.

Menurut dia semua korban yang dievakuasi ke Timika mengalami luka-luka akibat terkena anak panah pada paha, kaki dan bagian tubuh lainnya.

Sesuai data yang diteri Polres Mimika, hanya satu korban yang mengalami luka tembak senapan angin pada perutnya.

"Kami belum tahu apakah ada korban yang harus menjalani operasi. Yang jelas, itu nanti akan dicek oleh dokter di rumah sakit," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Timika, sebagian korban yang sebelumnya dievakuasi ke RSMM Timika terpaksa dipindahkan ke RSUD Mimika karena pasien di rumah sakit itu sudah membludak.

Terkait hal itu, Polres Mimika mengimbau warga dari Kabupaten Intan Jaya agar tidak melakukan gerakan tambahan untuk tidak memperkeruh suasana di Kota Timika.

"Masalah yang ada di Intan Jaya tidak ada sangkut pautnya dengan warga Intan Jaya yang berdomisili di Kabupaten Mimika. Kalaupun sekarang ada korban yang dievakuasi ke Timika, mereka cuma datang berobat. Setelah sembuh, mereka akan dikembalikan ke Intan Jaya," kata Nyoman.

Konflik antarkelompok warga di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pecah saat Komisi Pemilihan Umum setempat menggelar rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara Pilkada pada Kamis (23/2).

Akibat konflik itu, tiga warga dilaporkan meninggal dunia, 90 warga luka-luka dan sejumlah rumah warga dibakar massa.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan tiga orang yang meninggal itu termasuk satu korban yang meninggal pada Kamis (23/2), sesaat setelah kerusuhan terjadi yang juga menyebabkan Kantor KPU Intan Jaya mengalami kerusakan.

Akibat kondisi yang belum kondusif itu pada Sabtu (25/2) sebanyak 30 anggota Brimob dari Polda Bali dikirim ke Sugapa. Mereka sebelumnya bertugas di Dogiyai.

Pilkada Intan Jaya diikuti empat pasangan calon yaitu pasangan Bartolomius Mirip-Deni Miagoni, Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme, Natalis Tabuni-Robert Kobogoyau dan pasangan Thobias Zonggonau-Hermanus Mahoni. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024