Timika (Antara Papua) - Sebanyak 8.100 peserta didik di tingkat SD dan SMP se-Mimika telah terdaftar untuk mengikuti ujian nasional (UN) pada Mei 2017 dan didahului dengan uji coba (try out) pada Senin 20 Maret mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Mimika, Jenni Usmani, di Timika, Jumat, mengatakan uji coba ini penting agar peserta didik benar-benar matang dan menyelesaikan setiap tahapan secara tepat, bukan hanya sekedar mengejar hasil akhir.

"Seluruhnya nanti kami uji coba pelajaran baik USBN (Ujian Sekolah Berbasis Nasional) maupun UN," kata Jenni.

Jenni mengemukakan kurikulum berbasis kompetensi memang tidak lagi sekedar mementingkan hasil akhir, atau ujian sebagai penentu kelulusan. Akan tetapi, seluruh tahapan harus terselenggara secara baik untuk memastikan siswa benar-benar matang.

"Jadi standarnya harus bagus. Harus dipersiapkan matang. Bukan lagi soal nilai, tetapi bekal mereka nanti. Bagaimana proses untuk mendapatkan nilai, itu yang paling penting," ujarnya.

Dia mengatakan ada sebanyak 8.100 peserta didik di tingkat SD dan SMP berasal dari 128 SD dan 49 SMP siap melaksanakan try out untuk persiapan UNBK maupun UN. Mereka terdiri dari 5.000 lebih peserta SD dan 3.000 lebih peserta SMP.

"Disamping secara keseluruhan dari dinas, sekolah memang juga siap melaksanakan try out. Bahkan mereka sudah sebagian melaksanakan try out di pedalaman. Ini bagus," kata dia.

Sementara itu, Mimika yang merupakan salah satu barometer pendidikan di Papua, diharuskan bisa menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Bahkan Papua menargetkan tahun ini UNBK dilaksanakan 95 persen untuk SMA dan 50 persen untuk SMP.

"Tapi tahun depan tidak ada yang bisa lolos. Semua harus UNBK. Di Jayapura sudah 100 persen UNBK. Sekitar 500 persen pelaksanaan UNBK naik di Papua. Mungkin Papua bisa masuk 10 besar untuk pelaksanaan UNBK tahun ini," katanya.

Untuk di Mimika, Jenni mengatakan baru ada tiga sekolah tingkat SMP yang bisa menyelenggarakan UNBK, yaitu sekolah bertaraf internasional milik PT Freeport Indonesia yakni Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) Kuala Kencana, YPJ Tembagapura dan sekolah Advent di Jalan Baru, Kota Timika.

"Sedangkan untuk sekolah negeri baru SMP Negeri 2 yang sudah kita siapkan UNBK. Tetapi tahun ini kita terhambat sarana pendukung karena APBD belum ditetapkan untuk melakukan pengadaan," kata Jenni.

Dia menambahkan pelaksanaan ujian ini telah dianggarkan sebesar Rp4 miliar lebih. Karenanya, dia mengingatkan bahwa tidak lagi ada sekolah negeri yang melakukan pungutan uang ujian. (*)

Pewarta : Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024