Jayapura (Antara Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengagendakan sensus ekonomi lanjutan untuk mengungkap data tentang perekonomian Papua lebih mendetail.

"Sensus Ekonomi lanjutan ini mendata lebih rinci dari Sensus Ekonomi 2016 yang hanya sebagai `listing` sehingga indikatornya lebih terarah untuk pembangunan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ke depan," ujar Kepala Biro Umum BPS, Badar, di Jayapura, Selasa.

Ia menjelaskan sensus ekonomi lanjutan dilaksanakan pada Agustus sampai September 2017 yang akan mendata unit usaha menengah dan besar (UMB) kecuali sektor perdagangan dan pencacahan sampel unit usaha/perusahaan mikro dan kecil.

Badar yang berbicara usai pembukaan Rapat Teknis Daerah (Ratekda) BPS se-Provinsi Papua, di Hotel Aston Jayapura, menyebut setidaknya hasil sensus ekonomi lanjutan bisa dikeluarkan pada awal 2018.

Sementara mengenai hasil Sensus Ekonomi 2016, Badar menyampaikan BPS segera meluncurkannya pada awal Mei 2017.

Terkait dengan pelaksanaan Ratekda, Badar menuturkan hal bertujuan untuk meminta kepada para pegawai BPS yang ada di Papua untuk memperhatikan kualitas datanya.

"Untuk memperkuat pengawasan atau pemeriksaan lapangan proses editing coding Sensus Ekonomi 2016 lanjutan, kita akan lakukan penjaminan kualitas. BPS Provinsi dan BPS kabupaten dan kota harus menindaklanjuti temuan petugas penjaminan kualitas agar hasil Sensus Ekonomi 2016 lanjutan lebih berkualitas," kata dia.

Menurut dia upaya yang telah dilakukan BPS Papua dan kabupaten kota harus memberi manfaat besar bagi para pengguna data untuk memperoleh gambaran aktual tentang kondisi ekonomi seluruh lapangan usaha di Papua dan secara nasional. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024