Jayapura (Antara Papua) - Fitri Diana (22), seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor dihadang dan dianiaya orang tak dikenal hingga tewas, di ruas jalan Abepura-Sentani tepatnya di kawasan Netar, Sabtu sekitar pukul 02.45 WIT.
"Insiden itu diawali dengan aksi penghadangan terhadap korban yang menggunakan sepeda motor didampingi Paul Tomatala (anggota polisi berpangkat Brigpol) dari arah Abepura menuju Sentani," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, di Jayapura, Sabtu malam.
Ia menjelaskan saat melintas di kawasan Netar, Paul Tomatala merasa curiga dengan sepeda motor yang ditumpangi tiga orang pemuda yang mengikuti mereka, sehingga ia meminta korban menepikan kendaraannya, dan meminta korban lari.
Namun salah seorang pelaku mengejar dan membanting korban ke tanah, korban sempat berteriak minta tolong, sehingga Paul mengeluarkan senjata api dan memberikan tembakan peringatan, dan para pelaku kemudian melarikan diri.
"Sebelum kabur, salah seorang pelaku sempat menendang sepeda motor yang ditumpangi korban dan Paul," kata Kombes Ahmad Kamal.
Selanjutnya, Paul berupaya meminta bantuan warga setempat guna membawa korban ke rumah sakit namun maut menjemputnya sebelum dilakukan penindakan medis.
Kamal menduga para pelaku hendak merampas sepeda motor yang dikendarai korban.
"Kasus perampasan sepeda motor hingga menewaskan pengendaranya itu merupakan kasus kedua dalam satu minggu ini, yakni sebelumnya menimpa Dr Suwandi, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Cenderawasih yang dianiaya dan dirampas motornya saat menuju rumahnya di perumahan dosen Buper Waena, Kamis (11/5) dini hari," kata Kombes Ahmad Kamal. (*)
"Insiden itu diawali dengan aksi penghadangan terhadap korban yang menggunakan sepeda motor didampingi Paul Tomatala (anggota polisi berpangkat Brigpol) dari arah Abepura menuju Sentani," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, di Jayapura, Sabtu malam.
Ia menjelaskan saat melintas di kawasan Netar, Paul Tomatala merasa curiga dengan sepeda motor yang ditumpangi tiga orang pemuda yang mengikuti mereka, sehingga ia meminta korban menepikan kendaraannya, dan meminta korban lari.
Namun salah seorang pelaku mengejar dan membanting korban ke tanah, korban sempat berteriak minta tolong, sehingga Paul mengeluarkan senjata api dan memberikan tembakan peringatan, dan para pelaku kemudian melarikan diri.
"Sebelum kabur, salah seorang pelaku sempat menendang sepeda motor yang ditumpangi korban dan Paul," kata Kombes Ahmad Kamal.
Selanjutnya, Paul berupaya meminta bantuan warga setempat guna membawa korban ke rumah sakit namun maut menjemputnya sebelum dilakukan penindakan medis.
Kamal menduga para pelaku hendak merampas sepeda motor yang dikendarai korban.
"Kasus perampasan sepeda motor hingga menewaskan pengendaranya itu merupakan kasus kedua dalam satu minggu ini, yakni sebelumnya menimpa Dr Suwandi, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Cenderawasih yang dianiaya dan dirampas motornya saat menuju rumahnya di perumahan dosen Buper Waena, Kamis (11/5) dini hari," kata Kombes Ahmad Kamal. (*)