Timika (Antara Papua) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika, Papua menilai masyarakat Mimika secara khusus selama ini hidup rukun dalam keharmonisan antar umat beragama.

"Kendati sering terjadi konflik antarkelompok, namun hal tersebut sama sekali tidak berkaitan atau dikait-kaitkan dengan agama," kata Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Ignasius Adii di Timika, Minggu.

Ignasius mengatakan FKUB bersama dengan aparat keamanan telah berkomitmen untuk selalu menjaga keharmonisan di Mimika.

"Siapa saja, warga masyarakat yang menimbulkan permusuhan dengan mengatasnamakan agama harus ditindak tegas," ujarnya.

Ignasius juga mengimbau kepada seluruh warga Mimika agar senantiasa menjaga kerukunan antar pemeluk agama yang satu dengan yang lain.

"Dengan demikian stigma masyarakat bahwa Timika, tiap Malam kacau menjadi tiap Minggu kasih Allah. Atau Mimika, minggu-minggu kacau menjadi minggu-minggu kasih Allah," ujarnya.

FKUB sendiri sebagai forum yang didalamnya beranggotakan tokoh-tokoh dari berbagai agama di Timika telah merumuskan 24 program kerja yang akan dilaksanakan bersama.

Sayangnya, belum semua program dapat terlaksana lantaran berbagai kendala yang dihadapi oleh FKUB sendiri dari segi dana.

Hanya saja beberapa program seperti pengamanan saat perayaan hari besar keagamaan telah rutin dilakukan setiap tahunnya.

Selain itu FKUB juga berperan aktif dalam program lembaga-lembaga tertentu yang membutuhkan penyuluhan atau pembinaan spiritual dan moral keagamaan.

Ignasius berharap agar kedepannya semua program kerja yang telah dirumuskan dalam rapat kerja teknis FKUB pada 2016 lalu dapat terealisasi. (*)

Pewarta : Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024