Wamena (Antara Papua) - Tokoh agama di Papua, Pastor John Jonga Pr mengajak para kepala suku di wilayah pegunungan tengah Papua untuk bersama-sama memerangi penyakit menular HIV/AIDS melalui kegiatan sosialisasi bagi masyarakat adat.

"Saya lihat masyarakat adat belum terlibat, mereka masa bodoh dengan masalah HIV/AIDS yang sudah menyebar hinga daerah terisolasi," kata Pastor John di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu.

Berdasarkan pengalaman, kata Pastor, kematian masyarakat adat yang dikarenakan HIV/AIDS masih dikaitkan dengan pelanggaran atas adat, sebab masyarakat belum menerima informasi yang benar tentang penyakit HIV/AIDS.

"Ini (mengaitkan kematian karena penyakit HIV/AIDS sebagai pelanggaran adat) sangat menyedihkan dan itu juga yang membuat mereka tidak berpartisipasi memerangi HIV/AIDS," katanya.

Menurut dia, salah satu metode untuk menyelamatkan orang Papua dari HIV/AIDS adalah memberikan masukan atau pengaruh bagi kepala suku agar bisa ikut berpartisipasi, karena kepala suku memiliki kedudukan yang tinggi dimata masyarakat sehingga apa yang disampaikan oleh kepala suku pasti didengar oleh warganya.

"Kalau kepala suku mereka tidak bicara, percuma juga kita yang bicara, apalagi kita orang dari luar (non-Papua) yang tidak tahu bahasa mereka, dan adat mereka. Jadi kepala suku jangan hanya nama, tetapi masalah kematian karena HIV/AIDS itu dia tidak mau tahu, ya sudah habis masyarakat Papua," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa HIV/AIDS sudah menjelajah hingga daerah terisolasi yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan, sehingga keterlibatan kepala suku sangat penting.

"Saya pikir 25-20 tahun lagi, klan - klan yang ada, dengan melihat tingkat kematian orang Papua di pegunungan yang begitu tinggi, saya pertanyakan apakah masih ada orang Papua selanjutnya atau hanya sisa nama," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024