Jayapura (Antara Papua) - Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di perbatasan RI-PNG, Yonif 310/Kidang Kancana (KK) menggelar pengobatan gratis di Mutimanggi, Asikie, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

"Pengobatan gratis ini dilaksanakan karena minimnya akses kesehatan yang diperoleh masyarakat di Mutimanggi yang tinggal di perbatasan RI-PNG," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 310/KK Letkol Inf Cecep Kurniyawan ketika di hubungi dari Kota Jayapura.

Selain akses kesehatan yang minim, akses jalan untuk menuju ke Mutimanggi ini pun sangat susah, karena kawasan itu berada di seberang rawa Bastop yang cukup luas dan butuh waktu 30 menit dengan menggunakan speed boat untuk mencapai Mutimanggi.

"Pengobatan gratis ini saya libatkan sebanyak 17 personel Satgas Yonif 310/KK yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat saat personil satgas tiba di pintu masuk Mutimanggi," katanya.

Dengan menggunakan sebuah bangunan kecil yang berukuran 3x4 meter, pengobatan gratis dapat dilaksanakan dengan lancar, yang melayani 55 masyarakat Mutimanggi dengan berbagai keluhan penyakit.

Setelah pengobatan gratis dilaksanakan, kata dia, Dokter Satgas Ltd Ckm Denis memberikan penyuluhan kesehatan tentang pola hidup sehat, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

"Pada akhir penyuluhan kesehatan, kami juga memberikan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai dan Alkitab kepada masyarakat Mutimanggi," katanya.

Pada momentum itu, Cecep menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan tidak terlalu banyak, namun diharapkan bantuan tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Mutimanggi dan terjalin hubungan yang baik antara warga dengan prajurit TNI yang bertugas.

Sementara itu, Kepala Dusun Mutimanggi, Jerry Maequin mewakili masyarakat setempat mengapresiasi upaya TNI dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan. "Kami sangat berterimakasih kepada Satgas Yonif 310/KK yang sudah datang ke tempat kami untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan lainnya, semoga pemerintah Indonesia semakin memperhatikan kami yang hidup di tapal batas RI-PNG," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024