Wamena (Antara Papua) - Pengelola Kantor Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kelas I Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, memantau sistem keamanan yang disediakan empat maskapai penerbangan misonaris ke daerah terpencil di pegunungan Papua.

Kepala Kantor UPBU Kelas I Wamena Rasburhany saat pemantauan di Kantor Mission Aviation Fellowship (MAF), di Wamena, Ibu Kota Kabupten Jayawijaya, Kamis, mengatakan kerja sama dengan penerbangan misionaris sudah lama terjalin.

Aspek pemantauan antara lain terkait penerapan UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Peraturan Menteri Nomor 31 Tahun 2013 tentang Keamanan Penerbangan Nasional.

"Kami konsentrasi terhadap keamanan keselamatan penerbangan, baik penerbangan reguler maupun penerbangan kargo serta penerbangan misionaris, dan kegiatan ini merupakan tindaklanjut UU dan Peraturan Menteri tersebut," katanya.

Program keamanan penerbangan nasional yang menjadi perhatian khusus pihak bandara, kata Rasburhany, bukan hanya berlaku bagi empat penerbangan misionaris yang dikelolah oleh MAF, Associated Mission Aviation (AMA), Elifida serta Yajasi tetapi juga bagi penerbangan reguler penumpang maupun kargo.

"Kerja sama yang kami bangun sampai hari ini berjalan bagus, dan kami telah merancang draf keputusan tentang kegiatan penerbangan misionaris, yang akan kami sampaikan kepada direktur jendera untuk mendapat dukungan, dan kalau sudah disetujui, draf itu akan berlaku untuk seluruh bandara yang melayani penerbangan misionaris," katanya.

Selama ini, kata dia lagi, belum ada permasalahan keamanan yang ditemui terkait penerbangan, hanya saja memang ada diindikasi penyeludupan barang-barang terlarang seperti minuman keras dan akan terus dilakukan pemeriksaan barang maupun orang yang hendak berangkat.

"Kami harapkan dukungan berbagai pihak melalui koordinasi sehingga apa yang diindikasikan terjadi, bisa kita hindari," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor MAF Wamena Edison Chiko, mengatakan kunjungan kepala bandara bersama staf memberikan dampak positif untuk peningkatan keamanan dan kenyamanan penerbangan misionaris.

"Melalui kunjungan ini kami boleh mendapat masukan tentang apa yang kurang dari pelayanan kami, untuk ke depan ditingkatkan lebih baik lagi," katanya.

Ia mengatakan satu kekurangan yang dihadapi adalah keterbatasan alat-alat pemeriksaan terhadap barang dan orang, namun akan terus diperbaiki sistem keamanan di sana.

"Selama ini kami masih pakai pemeriksaan secara manual tetapi semua sudah berjalan dengan baik," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024