Jayapura (Antara Papua) - Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal mensosialisasikan penggunaan noken di wilayahnya melalui program "Syal for Noken" untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan rasa kecintaan terhadap warisan budaya Bumi Cenderawasih.
Zakius Degei Koordinator Syal For Noken, di Jayapura, Selasa, mengatakan Wagub Papua Klemen Tinal sudah menyediakan sekitar 200 syal untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang menggunakan noken.
"Sekitar 120 syal bermotif Papua sudah dibagikan kepada masyarakat di berbagai kalangan dan kelompok, termasuk kepada media dan wartawan," katanya.
Menurut Zakius, program "Syal for Noken" ini telah berjalan sejak Mei 2017 dan kemungkinan jumlah syal yang akan dibagikan bertambah, pasalnya kini tengah dirancang motif noken untuk syal tersebut.
"Pembagian syal secara gratis namun harus menggunakan noken ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat mama-mama Papua membuat noken untuk dijual," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan terus dikumandangkan, noken ini diharapkan dapat menjadi simbol orang Papua di mana pun dan kapan pun.
"Sementara ini, kami baru uji coba di Kota dan Kabupaten Jayapura, ke depan rencananya akan masuk di tiga wilayah yakni selatan, teluk dan tabi," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan untuk wilayah pegunungan, kebanyakan penggunaan noken ini sudah menjadi budaya sehingga sehari-hari pasti sudah dipakai. (*)
Zakius Degei Koordinator Syal For Noken, di Jayapura, Selasa, mengatakan Wagub Papua Klemen Tinal sudah menyediakan sekitar 200 syal untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang menggunakan noken.
"Sekitar 120 syal bermotif Papua sudah dibagikan kepada masyarakat di berbagai kalangan dan kelompok, termasuk kepada media dan wartawan," katanya.
Menurut Zakius, program "Syal for Noken" ini telah berjalan sejak Mei 2017 dan kemungkinan jumlah syal yang akan dibagikan bertambah, pasalnya kini tengah dirancang motif noken untuk syal tersebut.
"Pembagian syal secara gratis namun harus menggunakan noken ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat mama-mama Papua membuat noken untuk dijual," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan terus dikumandangkan, noken ini diharapkan dapat menjadi simbol orang Papua di mana pun dan kapan pun.
"Sementara ini, kami baru uji coba di Kota dan Kabupaten Jayapura, ke depan rencananya akan masuk di tiga wilayah yakni selatan, teluk dan tabi," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan untuk wilayah pegunungan, kebanyakan penggunaan noken ini sudah menjadi budaya sehingga sehari-hari pasti sudah dipakai. (*)