Timika (Antara Papua) - Produksi telur ayam buras dari para peternak lokal di Kabupaten Mimika kini sudah mampu memenuhi kebutuhan di wilayah itu hingga ke sejumlah kabupaten wilayah pedalaman Papua.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Mimika Yosefin Sampelino di Timika, Senin, mengatakan saat ini produksi telur ayam di Mimika mencapai 8,5 ton per hari.

"Pemkab Mimika didukung oleh semua pihak berkomitmen untuk memberdayakan para peternak lokal, salah satu caranya yaitu dengan melarang masuknya telur ayam dari luar. Sekarang kebutuhan telur ayam di Timika bisa ditanggulangi oleh peternak lokal, bahkan kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan telur ayam di sejumlah kabupaten tetangga," kata Yosefin.

Melimpahnya produksi telur ayam di Timika, katanya, lantaran semakin banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menggeluti usaha pemeliharaan ayam petelur.

Para pelaku UMKM yang sebagian besar merupakan warga asli Papua itu merupakan binaan Biro Ekonomi Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), binaan Disnak Mimika maupun binaan langsung Departemen Social & Local outreach Development (SLD) PT Freeport melalui Yayasan Jayasakti Mandiri (YJM) yang berlokasi di Satuan Pemukiman XII Kampung Utikini Baru, Distrik Kuala Kencana.

"Sekarang para peternak terus mengembangkan usaha mereka. Ada peternak yang sudah mampu memiliki sampai 3.000 ekor ayam petelur bahkan lebih," jelas Yosefin.

Menurut dia, sejumlah kabupaten tetangga yang mengharapkan pasokan telur ayam dari Timika seperti Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Asmat, Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo hingga Kabupaten Tolikara.

Suplai telur ayam ke sejumlah kabupaten tetangga Mimika itu dari Timika dilakukan setiap hari menggunakan penerbangan pesawat.

"Hampir setiap hari pengusaha selalu memasok telur ayam ke kabupaten pedalaman menggunakan pesawat dari Bandara Timika. Ini yang terus kami dorong agar Mimika ke depan bisa menjadi produsen telur ayam untuk seluruh wilayah Papua," kata Yosefin.

Dia mengingatkan para pengusaha terutama distributor sembako di Timika agar tidak bermain curang dengan secara diam-diam memasukan telur ayam dari Surabaya sehingga berpotensi merusak harga telur ayam di Timika.

Saat ini harga telur ayam di tingkat peternak lokal di Timika berkisar Rp55 ribu/rak, sedangkan harga jual telur ayam di tingkat pedagang berkisar Rp60 ribu/rak. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024