Biak (ANTARA) - Peternak ayam pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari orang asli Papua (OAP) sudah menyuplai kebutuhan telur ayam untuk masyarakat Biak.
"Saat ini sebagian besar pasokan telur ayam sudah dihasilkan peternak ayam OAP. Sudah mengurangi ketergantungan pasokan dari luar Papua," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Biak I Made Suaryadana di Biak,Sabtu.
Ia mengakui, produksi kebutuhan telur ayam Biak dari sejumlah peternak lokal Biak sudah sangat melimpah.
"Sehingga telur ayam peternak Biak ada yang dijual ke daerah tetangga di kabupaten Supiori, Serui pulau Yapen, Waropen hingga Jayapura dan Wamena,"ujarnya.
Program pemberdayaan peternak lokal OAP di Biak, menurut Made, terus berkembang karena mendapat perhatian pemerintah daerah melalui kebijakan strategis dari Bupati Herry Ario Naap yang membantu bibit ternak ayam di berbagai kampung.
Semakin banyak produksi telur ayam dihasilkan peternak, menurut Made, sangat mendukung pemenuhan program ketahanan pangan di daerah.
"Dengan makin berkembangnya usaha ternak ayam pelaku UMKM OAP akan berdampak langsung dengan pendapatan ekonomi setiap keluarga peternak,"katanya.
Menyinggung pencegahan penyakit flu burung, hingga saat ini Biak masih aman bebas flu burung.
"Petugas bidang kesehatan hewan Dinas Pertanian terus menerus meningkatkan pengawasan ternak," ujar Made.
Sebelumnya, salah satu peternak ayam OAP Biak Hendrik mengakui, produksi telur ayam dihasilkan peternakan OAP sudah bisa menyuplai kebutuhan telur ayam untuk masyarakat Biak Numfor.
"Pesanan langsung telur ayam bisa diantar ke rumah,"ujarnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Sabtu, harga jual telur ayam ras di sejumlah kios dan pasar sangat bervariasi berkisar Rp59 ribu hingga Rp65 ribu/rak.